Perang Dunia II

Chernyakhovsky, Jenderal Termuda Soviet Pemimpin 375.000 Tentara dalam Perang Dunia II

“Hidup itu singkat, tetapi kemasyuran bisa abadi” – Cicero

Jip Amerika yang dikendarai Komandan Front Belorusia ke-3, Jenderal Ivan Danilovich Chernyakhovsky, melaju dengan cepat melewati kota Mehlsack, tepat di luar Königsberg. Dia sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi markas Letnan Jenderal A.V. Gorbatov, komandan Angkatan Darat ke-3, dan tidak mau terlambat. Chernyakhovsky saat itu memiliki enam markas satuan setingkat Angkatan Darat (Army) lainnya di bawah komandonya dan berencana untuk mengunjungi setiap markas sebelum melancarkan serangan terakhir. Mendekati pertigaan jalan sekitar setengah mil di luar kota, satu peluru artileri mendarat di dekatnya sekitar 20 meter jauhnya, menggetarkan bumi dengan api, menimbulkan awan debu dan puing yang sangat besar, dan membuat jeep Willys yang dikendarai Chernyakhovsky berhenti mendadak dan menggelegar. Gorbatov mendekat dari timur dan tiba tepat saat peluru meledak. Bahkan sebelum asap menghilang, Gorbatov sudah mencapai jip, turun, dan melihat ke dalam. Dia melihat pengemudi B.I. Vinogradov, ajudan komandan depan, dan dua tentara pengawalnya linglung tetapi tidak terluka, dan kendaraan itu tampak tidak rusak. Namun, dia segera menyadari betapa mahalnya efek satu ledakan itu. Di sana, merosot di kursi depan di sebelah pengemudi, adalah tubuh komandan front yang berlumuran darah. Pecahan artileri telah mengenai arteri yang menuju ke jantungnya, sehingga Chernyakhovsky hampir tidak memiliki peluang untuk bisa bertahan hidup. Pria yang terluka parah itu, terengah-engah, berbicara kepada Gorbatov, mengulangi beberapa kali, “Saya terluka parah, saya sekarat” (Diketahui bahwa Chernyakhovsky sendiri pernah berkata: “Saya tidak ingin mati di tempat tidur, saya lebih suka mati dalam pertempuran yang panas”). Jenderal Ivan D. Chernyakhovsky, pembebas Kursk, Vilnius, Kovno, dan beberapa tempat lainnya, dua kali mendapat gelar Pahlawan Uni Soviet, jenderal Soviet pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Jerman, komandan front termuda, dan perwira yang disinyalir sebagai keturunan Yahudi berpangkat tertinggi di Tentara Merah Soviet, telah gugur dengan kemenangan terakhir yang sudah terlihat jelas. Dia termasuk di antara 235 jenderal Soviet terakhir yang tewas dalam pertempuran di Perang Patriotik Hebat (sebutan Russia untuk Perang Dunia II).

Ivan Danilovich Chernyakhovsky, pahlawan Uni Soviet, jenderal Soviet pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Jerman, komandan front termuda, dan perwira yang disinyalir sebagai keturunan Yahudi berpangkat tertinggi di Tentara Merah Soviet. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

LATAR BELAKANG

ID. Chernyakhovsky, adalah anak bungsu dari enam bersaudara dan putra seorang pegawai kereta api, lahir pada tanggal 29 Juni 1906, di desa kecil Oksanyna, Umansky Uyezd, Kegubernuran Kiev, Kekaisaran Rusia (terletak di Oblast Cherkasy, Ukraina). Menurut informasi lain ia lahir pada tahun 1907, karena Chernyakhovsky sengaja menambahkan usia satu tahun untuk bisa dipekerjakan (di usia muda), dan untuk bisa masuk ke organisasi Komsomol. Orang tuanya Danila Nikolayevich dan Maria Lyudvigovna adalah orang miskin yang tidak memiliki tanah. Pada tahun 1913, Chernyakhovsky memasuki Sekolah Kereta Api Utama Vapnyarska, tempat ia belajar sebelum tahun 1919. Kehidupan Chernyakhovsky penuh dengan kenestapaan. Keluarganya miskin dan saat Perang Dunia I dimulai, ayahnya dimobilisasi, dikirim ke garis depan. Pada tahun 1915, dia terluka, lalu kembali ke rumah. Selama perang saudara Soviet, pada bulan Maret 1919, ayah Chernyakhovsky, jatuh sakit karena tifus. Seminggu setelah pemakaman, ibunya juga meninggal. Tragedi ini membuat Chernyakhovsky terpaksa dewasa dan mulai bekerja lebih awal dari seharusnya. Pada saat kematian kedua orang tuanya, kakak perempuan tertua Chernyakhovsky, yakni Maria Chernyakhovskaya, dia sudah berusia delapan belas tahun, dan dia menikah dengan komandan militer Tentara Merah serta berangkat ke Tulchin, sembari membawa adik perempuannya Nastya bersamanya. Sementara itu putra tertua, Mikhail yang berusia empat belas tahun, segera mendaftar sebagai anggota brigade kavaleri Kotovsky. Tiga anak yang tersisa: Elena yang berusia enam belas tahun, Ivan yang berusia dua belas tahun, dan Sasha yang berusia sepuluh tahun diasuh oleh mantan teman ayahnya, I.P. Tseshkovsky. Guru pertama Chernyakhovsky mengenang: “Setelah kematian orang tuanya, Chernyakhovsky terpaksa meninggalkan sekolah dan menjadi seorang gembala. Biasanya dia akan menggembalakan kawanan ternak di lapangan, dan dia sendiri membaca buku. Nyaris tidak makan, dia langsung mendatangi saya untuk meminta penjelasan materi baru yang dipelajarinya. “Seperti yang diingat para tetangganya, Chernyakhovsky tidak ingin menjadi beban bagi siapa pun, dan dia ingin mendapatkan setidaknya sedikit uang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Chernyakhovsky sempat menjadi tunawisma selama beberapa waktu, kemudian menjadi buruh dan magang. Namun ia bekerja tanpa lelah, sama kerasnya dengan mencari ilmu. Sudah di masa mudanya, orang-orang yang mengenal anak ini dengan baik, rekan-rekannya, kawan-kawan dalam pekerjaan dan dalam sekolahnya mencatat dalam diri Chernyakhovsky terdapat ketekunan yang luar biasa, semangat, rasa tanggung jawab dan kemauan yang gigih, siap berjuang untuk mencapai tujuan. Dalam bersikap, Chernyakhovsky juga selalu tenang, jujur, dan disiplin.

Tawanan perang asal Russia dalam Perang Dunia I. Ayah Chernyakhovsky dimobilisasi, dikirim ke garis depan. Pada tahun 1915, dia terluka, lalu dikirim kembali ke rumah. Selama perang saudara Soviet, pada bulan Maret 1919, ayah Chernyakhovsky, jatuh sakit karena tifus. Seminggu setelah pemakaman, ibunya juga meninggal. (Sumber: https://www.theatlantic.com/)
Revolusi komunis di Russia tahun 1817, tidak hanya mengacak-acak tatanan politik dan meruntuhkan Kekaisaran Russia, tapi juga membawa gejolak di masyarakatnya. Di masa tidak menentu dan penuh tragedi ini membuat Chernyakhovsky muda terpaksa dewasa dan mulai bekerja lebih awal dari seharusnya. (Sumber: https://theconversation.com/)

Pada bulan Mei 1920, Chernyakhovsky, dengan bantuan kerabatnya Tseshkovsky, mendapat pekerjaan sebagai pekerja kereta api dengan bekerja sebagai asisten tukang kunci. Chernyakhovsky diketahui memiliki ketertarikan dengan kehidupan politik. Di bawah pengaruh Ivan Tseshkovsky, yang merupakan ketua sel Komsomol pedesaan, dia terus-menerus menghadiri pertemuan dan berpartisipasi dalam diskusi tentang berbagai masalah politik. Pada musim semi tahun 1922, setelah lulus ujian sekolah menengah pertama, Chernyakhovsky terpilih sebagai sekretaris sel Komsomol Verbovsky. Chernyakhovsky yang penuh energi serta inisiatif, turut partisipasi aktifnya di desa dalam membangun sebuah klub, di mana mereka mulai mengadakan acara malam budaya. Selain itu, mereka mendirikan paduan suara dan grup drama, di mana Chernyakhovsky menunjukkan bakat aktingnya. Kemudian mereka juga membuka perpustakaan desa. Pada saat yang sama, Chernyakhovsky sejak awal telah merasakan panggilan militernya. Tujuan hidupnya adalah untuk berdinas di militer. Sel Komsomolnya adalah divisi dari batalion unit tujuan khusus (CHON) Tulchinsky. “Peleton” Verbovsky dari kompi Vapnyarsky dari unit CHON, yang dipimpin oleh Chernyakhovsky, telah menerima beberapa senapan dan revolver, granat, dan sekotak amunisi. Dengan itu, Chernyakhovsky mengambil bagian dalam kekalahan geng Maruski di hutan Krizopol dan kelompok lain di Tomashpolsky. Pada tahun 1923, satu peleton Chernyakhovsky melenyapkan geng Knisha di daerah Krizhopol. Atas kemampuan pengorganisasian detasemennya yang terampil dan karena keberanian pribadinya serta kemampuan tempurnya, Ivan Chernyakhovsky mendapatkan senapan Mauser sebagai penghargaan pertamanya. Chernyakhovsky kemudian pindah ke Novorossiysk untuk belajar dan bekerja lebih lanjut. Dari bulan Mei 1923 hingga September 1924, ia bekerja di Pabrik Semen Proletar Negara Novorossiysk Nomor 1. Di sini kembali Chernyakhovsky segera menunjukkan kemampuannya dan terpilih menjadi sekretaris pabrik pertama dan kemudian biro Komsomol pabrik. Secara bersamaan, Chernyakhovsky menyelesaikan kursus mengemudi dan mulai bekerja sebagai sopir. Di waktu luangnya Chernyakhovsky mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk seorang prajurit yakni dengan berolahraga dan di mempelajari teknik senapan.

Ivan Chernyakhovsky di masa mudanya. (Sumber: https://www.tellerreport.com/)
Poster Komsomol Soviet (awal tahun 1920-an). Seperti banyak pemuda-pemudi Soviet pada masanya Chernyakhovsk bergabung dengan Komsomol. Pada bulan September 1924, Komite Distrik Komsomol Novorossiysk mengirim Chernyakhovsky bergabung dengan Tentara Merah pada usia 18 tahun. (Sumber: https://historyinposters.tumblr.com/)

Pada bulan September 1924, Komite Distrik Komsomol Novorossiysk mengirim Chernyakhovsky bergabung dengan Tentara Merah pada usia 18 tahun. Dia mendaftar sebagai kadet di Sekolah Infanteri Odessa, tetapi setelah mengenali kemampuan alaminya dalam bidang matematika dan sains, komisaris tentara menugaskan bocah itu ke satuan artileri. Pada bulan April 1927, Chernyakhovsky melamar seorang gadis Kiev bernama Nastya (Anastasia). Dia sudah lama bertemu dengannya dan takut setelah lulus sekolah dia akan berpisah dengannya selamanya. Gadis muda itu setuju, dan manajemen sekolah mengizinkan kadet Chernyakhovsky untuk tinggal di apartemen orang tua Anastasia. Sekarang dengan memiliki dorongan semangat baru, Chernyakhovsky melakukan segala upaya untuk menyelesaikan sekolah artileri dengan mendapat pujian dan menjadi orang pertama yang bisa memilih tempat pengabdiannya lebih lanjut. Setelah lulus dari Sekolah Artileri Kiev pada tahun 1928, Chernyakhovsky bergabung dengan Partai Komunis. Pada tahun 1929, seorang putri lahir bagi istri Chernyakhovsky, yang mereka beri nama dengan nama yang tidak biasa – Neonila. Pada tahun yang sama, Chernyakhovsky diangkat ke jabatan komisaris politik baterai artileri dan kemudian menjadi komandannya. Menandai kemajuan awal kariernya, Chernyakhovsky dirotasi melalui serangkaian jenjang penugasan dan politik di unit artileri sampai dia terpilih untuk menghadiri Akademi Militer Stalin untuk satuan Mekanis dan Motorisasi pada tahun 1931. Dia menghabiskan lima tahun berikutnya belajar di bagian teknik-komando, dan lulus pada tahun 1936. Seperti perwira dengan temperamen serupa di seluruh dunia, dia sebelumnya yakin bahwa perang lapis baja akan menentukan hasil pertempuran di masa depan dan meminta penugasan sebagai kepala staf batalion tank. Ini segera diikuti dengan promosi menjadi komando resimen tank (1936-1940), dan menjadi wakil komandan divisi tank (1940-1941).

Ivan Chernyakhovsky setelah lulus dari Akademi Militer Mekanis dan Motorisasi Tentara Merah. (Sumber: https://www.tellerreport.com/)
Ivan Chernyakhovsky dan keluarganya. (Sumber: https://www.tellerreport.com/)

Tinggi, tampan, dengan rambut hitam keriting, dia sudah menikah dan menjadi ayah dari seorang bayi perempuan; serta merupakan citra perwira Soviet teladan. Selama periode yang penuh gejolak ini, dia juga menunjukkan bakat sebagai anggota partai yang setia dan penyintas yang ulet. Melalui keterampilan politik, tipu muslihat, dan keberuntungan, dia berhasil menghindari berbagi nasib dengan sepertiga dari 80.000 perwira Angkatan Darat Soviet yang dieksekusi, dipenjara, diasingkan, atau dilenyapkan selama pembersihan militer oleh Stalin pada akhir tahun 1930-an. Dia dikelilingi tidak hanya oleh rekan-rekan, tetapi juga oleh orang-orang yang iri padanya. Di tahun 1937, Chernyakhovsky dituduh bahwa dia “menyembunyikan asal usul sosialnya”, dimana ayahnya diduga pernah bertugas di Tentara Russia Putih. Hal ini mengancamnya untuk dikeluarkan dari militer dan partai. Namun dengan berbagai cara Chernyakhovsky berhasil menangkis tuduhan ini. Lika-liku tantangan hidupnya ini bahkan lebih luar biasa mengingat kecurigaan paranoid Stalin terhadap orang-orang Yahudi sebagai musuh alaminya. Pandangannya tentang Stalin adalah “ortodoks”, tetapi mengisyaratkan adanya pertanyaan, yang kemudian dia bagikan dengan jurnalis dan propagandis terkenal, Ilya Ehrenburg, yang ditemuinya selama perang. “Di sini Anda memiliki proses dialektis, bukan dalam hal teori, tetapi sebagai teladan hidup,” kata Chernyakhovsky tentang Stalin. “Tidak mungkin untuk memahaminya. Yang bisa Anda lakukan hanyalah memiliki keyakinan. Saya tidak pernah memvisualisasikan bahwa alih-alih menjadi instrumen presisi, alih-alih membuat analisis akurat, akan ada begitu banyak kontradiksi.” 

Selain merupakan perwira muda yang menonjol di tahun 1930-an, Chernyakhovsky juga seorang survivor dari pembersihan kejam yang dilakukan Stalin di masa itu. Di tahun 1937, Chernyakhovsky dituduh bahwa dia “menyembunyikan asal usul sosialnya”, dimana ayahnya diduga pernah bertugas di Tentara Russia Putih. Hal ini mengancamnya untuk dikeluarkan dari militer dan partai. Namun dengan berbagai cara Chernyakhovsky berhasil menangkis tuduhan ini. Lika-liku tantangan hidupnya ini bahkan lebih luar biasa mengingat kecurigaan paranoid Stalin terhadap orang-orang Yahudi sebagai musuh alaminya. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Sementara itu karier Chernyakhovsky terus berjalan mulus. Setelah lulus dari Akademi, Chernyakhovsky menerima jabatan kepala staf batalion tank terpisah ke-2 dari brigade mekanik ke-8 distrik militer Kiev. Segera, atas saran komandan brigadenya dia dianugerahi pangkat kapten. Dan pada tahun 1937 ia menjadi komandan batalion tank ke-1 dari brigade mekanik ke-8 Distrik Militer Khusus Belarusia. Sejak tahun 1938 Chernyakhovsky sudah berpangkat Mayor, dan menjadi komandan resimen tank ringan ke-9 yang terpisah dari Distrik Militer Khusus Belarusia. Dia terkenal sebagai perwira yang sangat teliti, berpengalaman dalam urusan militer dan memiliki otoritas seorang komandan. Pada tahun 1939, ketika resimen Chernyakhovsky menempati posisi pertama selama proses penilaian, ia menerima pangkat letnan kolonel lebih cepat dari seharusnya. Setelah pecahnya permusuhan di perbatasan dengan Finlandia pada musim dingin tahun 1940, Chernyakhovsky, seperti kebanyakan perwira, mengajukan permintaan untuk bisa bertempur, tetapi perjanjian damai dengan Finlandia keburu ditandatangani. Sesaat sebelum perang dengan Jerman pecah, ia menjabat sebagai wakil komandan divisi tank ke-2 Distrik Militer Khusus Baltik. Pada bulan Maret 1941, perwira berusia 35 tahun itu menjadi komandan divisi tank ke-28 dari korps mekanis ke-12 Distrik Militer Khusus Baltik. Divisi tersebut ditempatkan di Riga dan dipersenjatai dengan lebih dari 200 tank ringan BT-7, beberapa lusin tank ringan T-26, kendaraan lapis baja BA-10 dan BA-20.

Tank Ringan BT-7. (Sumber: https://www.1zoom.me/)
Tank Ringan T-26. (Sumber: https://id.pinterest.com/)
Mobil lapis baja BA-20. (Sumber: https://www.super-hobby.com/)

Pada saat invasi Jerman ke Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941, Kolonel Chernyakhovsky, yang dianggap sebagai salah satu perwira lapis baja paling agresif dan terampil di Tentara Merah, memimpin Divisi Tank ke-28, dikerahkan tepat di selatan Leningrad. Pada pukul 9:15 malam di hari pertama invasi, Stavka, atau Komando Tinggi Soviet, yang tidak menyadari realitas medan perang, memerintahkan setiap komandan untuk mengusir para penyerang Jerman dari perbatasan ‘tanah air suci’ Russia. Chernyakhovsky sudah bergerak ke garis depan ketika dia menerima perintahnya. Pada saat itu salah satu unit di bawah komandonya, Resimen Tank ke-55, bertempur aktif dengan Divisi Panzer ke-1 Jerman. Tanpa waktu untuk melakukan pengintaian atau membuat persiapan yang memadai dan dalam waktu 24 jam setelah menerima perintah untuk menyerang, dia telah bergerak maju, mengambil posisi di depan konvoi utama. Setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan dan persiapan, dia sekarang menghadapi Wehrmacht yang perkasa — dengan kalah jumlah, kalah senjata, dalam kondisi bertahan, dan dengan inisiatif sepenuhnya di tangan musuh. Tank-tank pimpinan Chernyakhovsky bertempur dalam pertempuran di barat daya Siauliai, di Dvina Barat, mempertahankan Novgorod. Menurut saksi mata, Chernyakhovsky terbukti sebagai komandan pemberani, dia secara pribadi menyerang, melumpuhkan tank musuh. Secara khusus, tanpa menunggu bala bantuan, Chernyakhovsky membuat keputusan berani untuk melakukan serangan balik terhadap unit terdepan dari barisan tank musuh.

Pasukan Soviet melawan invasi Jerman pada bulan Juni 1941. (Sumber: https://www.wallpaperflare.com/)
Selama pertempuran putus asa di musim panas 1941, sebuah senjata antitank Jerman menyerang kendaraan-kendaraan lapis baja Soviet di dataran Rusia yang sunyi. Asap dari pertempuran yang sedang berlangsung menyelimuti cakrawala sementara tank-tank Jerman bergulir. (Sumber: https://warfarehistorynetwork.com/)

“HARI INI TANK NAMPAK MENJADI AWAL DARI SUATU ERA, NAMUN ITULAH AKHIRNYA”

Pada tanggal 23 Juni Chernyakhovsky menyerang dan berhasil mendesak musuh mundur beberapa mil sambil memusnahkan satu kompi penuh tentara Jerman yang mengendarai sepeda motor. Dalam pertempuran menghadapi Divisi Panzer ke-1, 14 tank dan 20 meriam musuh dihancurkan oleh pasukan Chernyakhovsky. Pada tanggal 25 Juni, Divisi Panzer ke-28 Chernyakhovsky menghancurkan konvoi resimen bermotor ke-8 musuh, merebut dan menghancurkan sejumlah besar senjata. Namun, menjelang malam tanggal 25 Juni, gelombang pertempuran telah berbalik melawan Chernyakhovsky dan divisinya telah hancur total; keseluruhan 85 tanknya dihancurkan. Ribuan anak buahnya terbaring mati atau terluka, atau lebih buruk lagi, menjadi tawanan orang-orang Jerman yang kejam. Divisi Tank ke-28 telah dihapus dari unit militer Soviet, dan sisa-sisanya mengalir ke garis belakang dalam kekacauan dan kepanikan. Gerak mundur yang panjang dan berdarah telah dimulai. Sebagian besar kendaraan lapis baja pasukan Chernyakhovsky diketahui hancur akibat serangan pesawat-pesawat Jerman. Pada tanggal 12 Juli, divisi yang hancur itu ditarik untuk menjalani pemulihan. Setelah diatur ulang, pada tanggal 14 Agustus divisi Chernyakhovsky mengambil bagian pertahanan di wilayah Novgorod. Dalam pertempuran sengit di wilayah Novgorod, Divisi tank ke-28 berjuang untuk memperebutkan setiap bidang tanah dan menderita kerugian besar. Divisi tersebut kehilangan hingga 2/3 personelnya. Pada akhir bulan Agustus 1941, divisi ke-28 dipindahkan ke wilayah Demyansk, yang dikepung. Ketika sisa-sisa divisi keluar dari pengepungan, hanya ada sekitar satu batalion tersisa di dalamnya (552 orang dan 4 meriam). Setelah diatur ulang kembali pada bulan November, divisi tersebut melakukan pertempuran defensif di Dataran Tinggi Valdai. Pada bulan-bulan mengerikan berikutnya, Chernyakhovsky terus menunjukkan kemampuan dirinya dalam pertempuran berdarah di selatan Leningrad, memimpin anak buahnya—yang dengan tergesa-gesa direorganisasi sebagai Divisi Senapan ke-241—dalam serangkaian aksi penundaan yang putus asa dan pertahanan barisan belakang yang sia-sia. Chernyakhovsky sendiri sakit parah akibat pneumonia dan harus dikirim ke rumah sakit. Anastasia Grigorievna, istri Chernyakhovsky, menyimpan surat suaminya tertanggal 27 Agustus 1941, dimana Chernyakhovsky menulis kepada istrinya: “Melihat saya sekarang, kamu tidak akan mengenali – saya kehilangan berat badan tujuh belas kilogram. Tidak ada sabuk yang pas. Bahkan gelang arloji juga terlepas dari tanganku. Aku juga bermimpi untuk bisa mencuci dan mencukur Janggutku, yang seperti kakek berusia enam puluh tahun, dan aku sudah lama terbiasa dengannya. Namun, semua ini tidak mengganggu pekerjaanku dengan semangat yang sama, seperti biasa … “

Sepanjang tahun 1941, Chernyakhovsky dan pasukan yang dipimpinnya bertempur mati-matian untuk menghambat invasi pasukan Jerman. (Sumber: https://www.wallpaperflare.com/)
Medali Order of the Red Banner. Pada bulan Januari 1942, dengan keputusan Presidium Soviet Tertinggi Uni Soviet, Ivan Chernyakhovsky dianugerahi penghargaan Order of the Red Banner karena perannya dalam mengatur pertahanan Novgorod, berpartisipasi pribadi dalam pertempuran, serta keberanian dan teladannya dalam mendidik para komandan muda. (Sumber: https://en.wikipedia.org/)
I. D. Chernyakhovsky (kiri) dan anggota Dewan Militer Angkatan Darat A. I. Zaporozhets. Maret 1943. (Sumber: https://en.topwar.ru/)

Pada bulan Januari 1942, dengan keputusan Presidium Soviet Tertinggi Uni Soviet, Ivan Chernyakhovsky dianugerahi penghargaan Order of the Red Banner karena perannya dalam mengatur pertahanan Novgorod, berpartisipasi pribadi dalam pertempuran, serta keberanian dan teladannya dalam mendidik para komandan muda. Di musim dingin hingga musim semi 1942. Divisi Infanteri ke-241 di bawah komando Chernyakhovsky menunjukkan prestasinya dalam operasi ofensif Demyansk dari pasukan Front Barat Laut. Untuk pertempuran ini, Chernyakhovsky dianugerahi Order of the Red Banner kedua. Reputasinya sebagai perwira muda yang agresif dengan cepat tumbuh, dan dia mulai menarik perhatian di komando tingkat tertinggi. Di antara pendukungnya adalah Wakil Panglima Tertinggi yang kariernya berkembang pesat dan berpengaruh, Marsekal Georgi Zhukov, serta Kepala Staf Umum, Marsekal A.M. Vasilevsky. Dalam satu tahun setelah pecahnya perang, melalui dukungan mereka, Chernyakhovsky telah dipromosikan menjadi mayor jenderal (setara dengan brigadir jenderal AS). Pada bulan Juni 1942 Chernyakhovsky dipromosikan menjadi komandan Korps Tank ke-18 yang mempertahankan Voronezh, dan pada bulan Juli ia mengambil alih komando Angkatan Darat ke-60. Dia akan memimpin pasukan ini sampai bulan April 1944. Pada tanggal 25 Januari 1943, anak buah Chernyakhovsky membebaskan kota Voronezh, dimana Chernyakhovsky dianugerahi Order of the Red Banner ketiga, dan pada 8 Februari, sekarang di bawah komando Jenderal Konstantin Rokossovsky yang legendaris, dia merebut kembali Kursk. Selama lima hari pertempuran terus menerus pasukan Chernyakhovsky menempuh jarak 90 km, membebaskan 350 desa Soviet. Untuk keberhasilan ini, sang jenderal dianugerahi penghargaan Order of Suvorov kelas 1. Di sanalah propagandis dan kini koresponden perang Ilya Ehrenburg pertama kali bertemu dan berteman dengannya. Suatu larut malam di Kursk, setelah Chernyakhovsky menghibur Ehrenberg dengan syair dan obrolan ringan, percakapan beralih ke masa depan peperangan dan pikiran Chernyakhovsky bebas berkeliaran. “Hari ini tank-tank itu tampak seperti awal dari era militer, tetapi sebenarnya itulah akhirnya,” dia beralasan. “Saya tidak tahu dari mana inovasi itu akan datang, tetapi saya lebih cenderung percaya pada novel utopis Wells daripada gagasan de Gaulle, Guderian, atau pasukan tank kita sendiri. Anda belajar, Anda belajar, dan kemudian Anda menemukan bahwa kehidupan menjungkirbalikkan kebenaran yang sudah mapan.” Hanya satu minggu kemudian, pada tanggal 23 Februari 1943, Stalin mengeluarkan Perintah No. 95 memuji kemenangan baru-baru ini dan memberi penghormatan kepada komandan muda yang segera dipromosikan menjadi letnan jenderal (setara dengan mayor jenderal AS). Sementara pasukannya tetap menjadi satuan cadangan selama Pertempuran Kursk, Rokossovsky terus menganggap Chernyakhovsky sebagai “komandan tempur yang paling cakap” dan terus memperbesar pasukannya. Pada saat dia memasuki pertempuran lagi, Angkatan Darat ke-60 telah berjumlah hampir 100.000 orang dan diorganisir menjadi enam divisi senapan, dua brigade senapan, dan satu brigade tank serta menerjunkan 1.376 pucuk senjata artileri dan lebih dari seratus tank T-34/85.

Tentara Merah Soviet selama pertempuran untuk merebut Voronezh. Pada tanggal 25 Januari 1943, anak buah Chernyakhovsky membebaskan kota Voronezh, dimana Chernyakhovsky dianugerahi Order of the Red Banner ketiga, dan pada 8 Februari, sekarang di bawah komando Jenderal Konstantin Rokossovsky yang legendaris, dia merebut kembali Kursk. (Sumber: https://www.rbth.com/)
M.I. Kalinin memberikan penghargaan kepada I.D. Chernyakhovsky. Pada tanggal 23 Februari 1943, Stalin mengeluarkan Perintah No. 95 memuji kemenangan Chernyakhovsky dan memberi penghormatan kepada komandan muda itu, yang segera dipromosikan menjadi letnan jenderal (setara dengan mayor jenderal AS). (Sumber: https://en.topwar.ru/)
Tank T-34/85. Pada tahun 1943 Angkatan Darat ke-60 pimpinan Chernyakhovsky telah berjumlah hampir 100.000 orang dan diorganisir menjadi enam divisi senapan, dua brigade senapan, dan satu brigade tank serta menerjunkan 1.376 pucuk senjata artileri dan lebih dari seratus tank T-34/85. (Sumber: https://www.1zoom.me/)

Angkatan Darat ke-60 terbukti sangat baik menjalankan tugas dan dalam operasi selanjutnya. Sebagai bagian dari Front Tengah, pasukan Chernyakhovsky ikut serta dalam Pertempuran Kursk yang krusial dan pembebasan bagian Tepi Kiri Ukraina. Selama serangan pada bulan Agustus-September 1943, Angkatan Darat ke-60 membebaskan Glukhov, Konotop, Bakhmach, dan Nezhin. Tentara Soviet terus mendesak ke Desna dan Dnieper. Pada bulan September 1943, Chernyakhovsky dianugerahi penghargaan kedua Order of Suvorov kelas 1. Selama perjalanan ke perbatasan Prusia Timur, pada tanggal 17 Oktober 1943, Chernyakhovsky mendapat gelar Pahlawan Uni Soviet ketika dia memimpin ujung tombak pasukan menyeberangi Sungai Dnieper, menjadi orang pertama yang menerobos garis pertahanan Jerman. Total ada 306 prajurit dari Angkatan Darat ke-60 mendapat penghargaan Pahlawan Uni Soviet. Pada tanggal 5 Maret 1944, sebagai pengakuan lebih lanjut atas penyeberangan Dnieper dan penampilannya selanjutnya di Ukraina, Marsekal Zhukov mengirimkan telegram khusus kepada Stalin yang merekomendasikan agar Chernyakhovsky segera dipromosikan menjadi kolonel jenderal (setara dengan letnan jenderal AS). Stalin segera membuat janji tanpa berargumen. Tak lama kemudian, Komando Tinggi Soviet mulai membuat rencana untuk melancarkan serangan musim panas, termasuk usulan reorganisasi Front Barat menjadi dua unit. Atas rekomendasi Marsekal Vasilevsky dan Jenderal A.I. Antonov, wakil kepala staf umum, Stalin menyetujui penunjukan Chernyakhovsky untuk menjadi salah satu komandan baru. Pada tanggal 12 April 1944, Chernyakhovsky tiba di markas Front Barat di Krasnoe di mana pada tanggal 24 April, unit berusia tiga tahun yang babak belur akibat pertempuran itu dibubarkan, dan Front Belorusia ke-3 dibentuk. Selama bulan November 1943-April 1944 pasukan Chernyakhovsky mengambil bagian dalam operasi ofensif Kiev, serta pertahanan Kiev, Zhytomyr-Berdichev, Rivne-Lutsk dan Proskurov-Chernivtsi. Selama operasi ini, Angkatan Darat ke-60 membebaskan ratusan pemukiman. Dua bulan kemudian, di tanggal 26 Juni 1944 pada usia 36 tahun, Chernyakhovsky dipromosikan menjadi jenderal Angkatan Darat (setara dengan jenderal bintang 4 di Angkatan Darat A.S.), sekaligus menjadi jenderal Angkatan Darat penuh dan komandan front termuda di Tentara Merah. Front Belorusia ke-3 setara dengan Grup Angkatan Darat Amerika, dan pada puncaknya terdiri dari enam satuan setingkat Army lapangan, satu Air Army, dan beberapa korps lapis baja dan infanteri independen, yang berjumlah sebanyak 40 divisi dan total berjumlah lebih dari 375.000 orang. 

Medali Order of Suvorov kelas 1. (Sumber: https://commons.wikimedia.org/)
Medali Hero of the Soviet Union. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)
Kota Kiev setelah pembebasannya pada bulan November 1943. elama bulan November 1943-April 1944 pasukan Chernyakhovsky mengambil bagian dalam operasi ofensif Kiev, serta pertahanan Kiev, Zhytomyr-Berdichev, Rivne-Lutsk dan Proskurov-Chernivtsi. Selama operasi ini, Angkatan Darat ke-60 membebaskan ratusan pemukiman. Dua bulan kemudian, di tanggal 26 Juni 1944 pada usia 36 tahun, Chernyakhovsky dipromosikan menjadi jenderal Angkatan Darat (setara dengan jenderal bintang 4 di Angkatan Darat A.S.), sekaligus menjadi jenderal Angkatan Darat penuh dan komandan front termuda di Tentara Merah. (Sumber: https://en.wikipedia.org/)

OPERASI BAGRATION UNTUK MEMBERSIHKAN BELARUSSIA

Selama minggu tanggal 22 Mei 1944, Stalin memerintahkan komandan seniornya ke dewan perang di Moskow untuk membahas Operasi Bagration, yang akan menjadi kampanye perang terbesar. Chernyakhovsky, yang setelah tiga tahun bertugas terus-menerus jatuh sakit parah, menyadari panggilan semacam itu tidak dapat diabaikan dan datang terlambat pada tanggal 25 Mei untuk membahas sarannya untuk operasi yang akan datang. Letnan Jenderal V.F. Mernov, seorang perwira staf umum dan teman sekelas dari sekolah artileri, memberi pengarahan kepadanya. Dinamakan sesuai nama pahlawan Rusia dari tahun 1812, tujuan Bagration adalah untuk membersihkan Belorussia (sekarang, Belarusia) dan menghancurkan 800.000 tentara berpengalaman dalam pertempuran dari Grup Angkatan Darat Pusat Jerman Pusat di bawah pimpinan Marsekal Lapangan Ernst Busch dan kemudian Marsekal Lapangan Walther Model. Skala operasi yang dilancarkan Soviet sangat monumental. Pasukan mereka berjumlah 1.400.000 orang dalam 48 satuan setingkat Army (terdiri dari 166 divisi senapan, 30.000 meriam, 5.000 tank, didukung oleh 6.600 pesawat). Menghadapi mereka adalah 15 tentara Axis (total 42 divisi), yang didukung oleh 9.500 senjata artileri, 900 tank, dan 1.400 pesawat tempur yang dikerahkan di garis depan sepanjang 620 mil (997 km) dengan garis pertahanan sedalam 150 mil (241 km). 

Operasi Bagration, Juni-Agustus 1944. Serangan terbesar dalam sejarah dunia, akhirnya melibatkan 3,5 juta orang, 7.000 tank, dan 9.000 pesawat. Itu adalah kemenangan Soviet yang luar biasa dan menyiapkan panggung untuk serangan terakhir terhadap Nazi Jerman. Dalam operasi ini Chernyakhovsky memimpin Front Belorusia ke-3. Pada puncaknya satuan ini terdiri dari enam satuan setingkat Army lapangan, satu Air Army, dan beberapa korps lapis baja dan infanteri independen, yang berjumlah sebanyak 40 divisi dan total berjumlah lebih dari 375.000 orang. (Sumber: https://the-past.com/)
Serangan roket Katyusha Soviet dalam Operasi Bagration. (Sumber: https://www.rbth.com/)
Perwakilan dari Markas Besar Komando Tertinggi Marsekal Uni Soviet A.M. Vasilevsky dan komandan Tentara ke-3 dari Front Belorusia I.D. Chernyakhovsky menginterogasi komandan tawanan Korps Angkatan Darat ke-53, Jenderal Golvintser, dan Komandan Divisi Infanteri ke-206, Letnan Jenderal Seitger. Distrik Vitebsk, tahun 1944. (Sumber: https://en.topwar.ru/)

Front Belorusia ke-3 pimpinan Chernyakhovsky akan memimpin lima satuan Army, termasuk 5th Guards Tank Army yang elit, dan akan dikerahkan di Sektor Utara di sebelah kanan Front Baltik ke-1. Tugasnya adalah memimpin pasukan penjepit kanan di utara Minsk dan terhubung dengan Front Belorusia ke-1 pimpinan Rokossovsky, yang bergerak ke selatan kota. Di kantong besar yang dibuat, mereka akan menjebak Tentara Panzer Keempat dan Ketiga. Dijadwalkan untuk dimulai pada ulang tahun ketiga invasi Jerman, serangan itu dimulai sehari terlambat pada tanggal 23 Juni 1944. Terobosan awal operasi sangat sukses. Chernyakhovsky menembus jantung Grup Angkatan Darat Pusat Jerman dan dengan cepat merebut Orsha dan Borisov, serta menyelesaikan pengepungan Minsk pada tanggal 3 Juli. Pasukannya kemudian menyapu Lituania, merebut kembali Vilnius pada tanggal 13 Juli 1944. Ketika pasukan Chernyakhovsky memasuki Lituania dan berjuang untuk pembebasan Vilnius, Chernyakhovsky, untuk menyelamatkan kota yang luar biasa ini dari kehancuran, memerintahkan untuk tidak membombardirnya dengan senjata berat dan tidak membom Vilnius. Kota itu kemudian direbut sebagai hasil dari manuver memutar, guna menghindari kehancuran. Untuk ini, orang-orang Lituania mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Chernyakhovsky, dan pasukan Soviet di Vilnius disambut dengan bunga. Sekali lagi, Izvestia menerbitkan sebuah pujian pribadi terhadap Chernyakhovsky yang ditandatangani oleh Stalin. Setelah pembebasan Vilnius, Isaac Kowalski, yang menerbitkan surat kabar bawah tanah ghetto Yahudi selama pendudukan Jerman, berhasil mengamankan mesin cetak dan peralatan lainnya dari tentara Rusia. Setelah melakukannya, tentara mengawalnya ke kawasan hutan yang tersembunyi di dusun Woronowa, sekitar 60 kilometer dari kota, tempat markas besar Front Belorusia ke-3 berada. Awalnya dia gugup, tapi ternyata Jenderal Chernyakhovsky ingin berterima kasih padanya secara pribadi. Jenderal itu dengan ramah memuji Kowalski atas perlawanannya yang berani selama pendudukan. Kowalski kemudian menulis dalam memoarnya, “Jenderal berbicara dengan sangat lambat dan ramah. Dia bertanya tentang semua yang terjadi selama pendudukan Nazi. Saya merasa bahwa dia memiliki hati yang sangat sensitif. Dia serius dan prihatin, dan menyebutkan bahwa jika kami membutuhkan sesuatu, kami dengan bebas memintanya. Ini kami lakukan, dan dia banyak membantu, misalnya, dalam mendapatkan perabotan untuk rumah anak-anak Yahudi.” 

Sepanjang tahun 1944, pasukan raksasa Soviet terus mendesak pasukan Jerman kembali hingga perbatasan sebelum masa perang. (Sumber: https://www.wallpaperflare.com/)
Pasukan Soviet di vilnius yang telah dibebaskan, lithuania, 1944. Ketika pasukan Chernyakhovsky memasuki Lituania dan berjuang untuk pembebasan Vilnius, Chernyakhovsky, untuk menyelamatkan kota yang luar biasa ini dari kehancuran, memerintahkan untuk tidak membombardirnya dengan senjata berat dan tidak membom Vilnius. Kota itu kemudian direbut sebagai hasil dari manuver memutar, guna menghindari kehancuran. Untuk ini, orang-orang Lituania mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Chernyakhovsky, dan pasukan Soviet di Vilnius disambut dengan bunga. (Sumber: https://www.bridgemanimages.com/)

Pasukan Soviet kini telah tiba di perbatasan Polandia hanya dalam waktu 24 hari dan, setelah 68 hari, mereka mengklaim telah menangkap 158.000 orang, 2.000 tank, 10.000 meriam, dan 57.000 kendaraan bermotor. Mereka juga mengklaim telah membunuh 381.000 orang Jerman. Itu adalah kekalahan kolosal bagi Jerman dan akibatnya Hitler memberhentikan Jenderal Busch dari komando Grup Angkatan Darat Pusat, dan menggantikannya dengan Marsekal Model. Sementara itu kemajuan pesat terus berlanjut. Pada tanggal 15 Juli, Front Belorusia ke-3 menyeberangi Sungai Neiman dan hanya dua minggu kemudian jaraknya kurang dari 15 mil (24 km) dari perbatasan Prusia Timur. Pada akhir bulan Juli, Chernyakhovsky dinobatkan sebagai Pahlawan Uni Soviet untuk kedua kalinya atas perannya dalam penghancuran Grup Angkatan Darat Pusat Jerman. Perjuangan besar terus berlanjut. Pada saat Front Belorusia ke-3 merebut Kovno (Kaunas) pada tanggal 2 Agustus, Jerman telah kehilangan lebih dari 400.000 orang dan 25 divisi-nya telah dihancurkan. Pada tanggal 17 Agustus, satu peleton terdepan dari Front Belorusia ke-3 melintasi perbatasan Jerman, tetapi pada penghujung hari itu telah dihancurkan. Ini adalah sebuah indikasi bahwa pertempuran akan meningkat ketika Jerman mulai mempertahankan wilayah mereka sendiri. Pada bulan Oktober, setelah masa istirahat dan perbaikan yang singkat, anak buah Chernyakhovsky menembus hampir 50 mil (80 km) ke Prusia Timur, tetapi kerugian yang mereka derita sangat besar. Perjalanan itu tidak dilanjutkan sampai tanggal 13 Januari 1945. Pada awalnya, perjalanan berjalan sangat lambat karena tentara Jerman melawan dengan gigih untuk mempertahankan tanah air mereka. Namun, dalam seminggu, kekuatan luar biasa dari ofensif Soviet mulai terlihat. Pada tanggal 20 Januari, orang-orang Chernyakhovsky merebut Tilsit, dan keesokan harinya Rokossovsky merebut Tannenberg, tempat kekalahan besar Rusia pada Perang Dunia I. Pada pertengahan bulan Februari, Chernyakhovsky mengisolasi Königsberg, hadiah utama terakhir di Prusia Timur. Yakin bahwa akhir perang sudah dekat, dia menghubungi Ilya Ehrenburg, mengundangnya untuk “ikut dengan cepat jika Anda ingin menyelesaikannya”. Chernyakhovsky membuat rencana untuk berunding dengan komandan pasukannya untuk merencanakan perjalanan terakhir yang akan menjepit Prusia Timur dan kemungkinan besar menandai akhir dari peran Front Belorusia ke-3, dan perannya sendiri, dalam perang. Dia menelepon Jenderal Gorbotov untuk mengatur pertemuan pada tanggal 18 Februari. Chernyakhovsky pertama-tama memberi selamat kepada bawahannya atas kemenangannya dan memberinya pembaruan informasi singkat. Mereka sepakat untuk bertemu di markas Angkatan Darat ke-3 Gorbotov.

REPUTASI CHERNYAKHOVSKY

Menulis dalam memoar pascaperangnya, Gorbotov ingat melihat dengan cepat peta situasinya dan memperingatkan komandannya, “bahwa jalan menuju ke sana berada di bawah pengawasan musuh dan tembakan artileri, tetapi Chernyakhovsky berhenti mendengarkan dan meletakkan gagang telepon.” Mendekatnya kemenangan bukanlah yang pertama atau yang terakhir membuat para prajurit lengah. Chernyakhovsky tidak pernah memperingatkan Vinogradov, pengemudi lamanya, bahwa jalan menuju Mehlsack berbahaya, dia juga tidak mengatur agar rute tersebut diketahui oleh pengintainya. Ketika berita menyebar bahwa Chernyakhovsky terbunuh dalam pertempuran, ada curahan emosi dan ekspresi kesedihan yang besar dari para tentara dan warga sipil. Reputasinya begitu luas sehingga penghargaan mengalir dari para sekutu Uni Soviet. Perdana Menteri Winston Churchill mengirim pesan ke Stalin mengungkapkan belasungkawa pribadinya. Setelah kematiannya, Tentara Merah mengangkut jenazah Chernyakhovsky sejauh 200 mil (321 km) ke Vilnius dan memberinya pemakaman militer penuh pada tanggal 20 Februari 1945. Dia dimakamkan di pemakaman kuno di Orzeszkowa Place. Sementara itu terdapat bukti bahwa Chernyakhovsky akan dipromosikan sebagai Marsekal Uni Soviet (tepatnya pada tanggal 19 Februari 1945), tetapi dia meninggal sebelum keputusan tersebut diumumkan. Beberapa tahun kemudian, pematung besar Nikolay Tomsky membuat patung monumental untuk menghormati Chernyakhovsky. Pahlawan itu dimakamkan di antara ribuan tentaranya dan partisan Yahudi yang gugur dalam pembebasan Vilnius. yang dikenal selama berabad-abad sebagai “Jerusalem Lituania” karena pusat pembelajarannya yang terkenal di dunia. Mengingat fakta bahwa ada banyak kuburan yang lebih dekat dengan lokasi kematiannya, tetap menjadi misteri mengapa Vilnius dipilih, tetapi setidaknya masuk akal bahwa pemilihan tersebut mencerminkan keinginan terakhir sang jenderal. Kemudian pada tahun-tahun setelah kematiannya, sejumlah tugu peringatan didedikasikan untuk pahlawan yang gugur itu. Kota Insterburg di dekat lokasi kematiannya diganti namanya menjadi Chernyakhovsk untuk menghormatinya. Pada tahun 1990, Gimnasium nomor 11 di Minsk ditetapkan sebagai Sekolah I.D. Chernyakhovsky dan sebuah museum didirikan di sana. Pada bulan Februari 1992, ketika Lituania mendeklarasikan kemerdekaannya, semua monumen dan pengingat lain dari periode kekuasaan Soviet dibongkar atau dipindahkan. Pada bulan yang sama, makam Jenderal I.D. Chernyakhovsky, pembebas Vilnius, dibongkar dan dimakamkan kembali di Moskow di pemakaman Novodevichy. Meski demikian, tidak semua suka untuk mengenang Chernyakhovsky, contohnya pada bulan September 2015, sebuah patung Chernyakhovsky, yang didirikan setelah perang di Pieniężno, Polandia (sebelumnya nama Jermannya adalah Mehlsack), di dekat tempat dia dibunuh, disingkirkan oleh otoritas Polandia setempat, yang memicu protes dari pemerintah Rusia.

Tank berat Tentara Merah maju melintasi lembah yang tertutup salju dan mendaki bukit di Prusia Timur pada 17 Februari 1945. Dalam beberapa minggu, kendaraan lapis baja Soviet sudah berada di jalan-jalan Berlin. (Sumber: https://warfarehistorynetwork.com/)

Sementara Chernyakhovsky sekarang hampir sama sekali tidak dikenal di Barat, penilaian dari para sejarawan militer sangatlah baik. John Erickson, penulis sejarah Tentara Merah asal Inggris yang hebat, menggambarkannya sebagai orang dengan “kemampuan luar biasa” dan “profesional dan gesit seperti komandan Jerman mana pun yang menghadapinya.” David M. Glantz dan Jonathan M. House, cendekiawan Amerika terkemuka mengenai topik Front Timur, menyebut rekornya “cemerlang” dan mencatat bahwa dia memenangkan rasa hormat dari para komandan tertinggi Angkatan Darat Soviet. Dalam memimpin pasukan, Ivan Chernyakhovsky berhasil memadukan keberanian dan kecepatan orang muda dengan kebijaksanaan dan pengalaman layaknya perwira yang lebih tua. Dia tidak mengenal rasa takut akan kekalahan, keputusan dan tindakannya berani, tetapi selalu didukung oleh pengetahuan militernya yang luas, perhitungan yang cermat, serta pengamatan komprehensif tentang kemenangan dan kekalahan. Kecemerlangannya membuat Chernyakhovsky mendapat julukan sebagai “Soviet Suvorov” (merujuk pada jenderal besar era Tsar abad ke-18). Beberapa jenderal Soviet, rekan dan keluarga juga menyuarakan kesan mereka terhadap Chernyakhovsky sebagai berikut: 

Marsekal A. M. Vasilevsky tentang I. D. Chernyakhovsky: “Memiliki pengetahuan yang baik tentang pasukan, peralatan yang beragam dan kompleks, penggunaan pengalaman personel yang terampil, pengetahuan teoretis yang mendalam memungkinkannya untuk mengelola pasukan dengan sempurna, untuk menyelesaikan tugas-tugas yang rumit … Dia mendengarkan dengan penuh perhatian pendapat bawahannya. Dia dengan berani menggunakan segala sesuatu yang baru dan berguna dalam melatih pasukan dan mengatur pertempuran … Dia tegas dan banyak menuntut, tetapi dia tidak pernah membiarkan dirinya merendahkan martabat manusia. ” “Saya mengalami kehilangan Ivan Danilovich dengan sangat berat. Saya mengenalnya dengan baik dan menghargai dia sebagai seorang komandan yang hebat, dengan kejujuran seorang komunis yang tak terbatas, jiwa manusia yang luar biasa. ” 

Marsekal I.Kh. Baghramyan: “Pandangan militer yang luas, jenderal kelas atas dan sosok dengan profesionalisme yang tinggi, memiliki kapasitas kerja yang tidak biasa, dan punya banyak pengalaman dalam melatih dan membimbing pasukan memungkinkannya menilai situasi dengan cepat, menentukan dengan tepat hal utama yang diperlukan untuk membuat keputusan rasional. Dia sering muncul di mana terdapat situasi yang paling sulit. Dengan kehadirannya sendiri, Chernyakhovsky menanamkan keberanian dan keyakinan akan kesuksesan ke dalam hati para prajurit, serta dengan terampil mengarahkan antusiasme mereka untuk mengalahkan musuh. ” 

Patung Chernyakhovsky. Pada saat kematiannya, Perdana Menteri Winston Churchill mengirim pesan ke Stalin mengungkapkan belasungkawa pribadinya. (Sumber: https://tass.com/)

Kolonel Jenderal A.P. Pokrovsky, mantan kepala staf Front Belarusia ke-3: “Chernyakhovsky, sebaliknya, menuntut agar tugas diinformasikan kepada para prajurit dalam skala sedemikian rupa sehingga mereka, dengan mengikuti aturan Suvorov,” memahaminya konsep manuver. ” Ide-ide yang dirumuskan dalam keputusan keputusannya dapat dipahami semua prajurit, sehingga mendapatkan pengakuan dan dukungan mereka. Saya sering mendengar dari bibir para prajurit dan komandan: “Dengan komandan seperti itu, menjadi tidak menakutkan untuk pergi ke dalam api dan ke air.” Dari komandan baru, kami, staf markas garis depan, memperkirakan akan selalu muncul celaan atas kegagalan mereka dalam operasi ofensif terbaru. Namun, untuk kepuasan semua orang, kami tidak mendapati hal demikian dari Chernyakhovsky. Ivan Danilovich sangat sopan, terkendali, mudah bergaul, dia mengerti dengan baik ketika perlu menggunakan kata “aku” dan tidak pernah menyalahgunakannya. Dia adalah orang yang sangat bijaksana, mengendalikan dirinya dengan sempurna, tidak pernah menggunakan perbedaan ras prajuritnya dengan merendahkan. Dengan kedatangannya, suasana yang tenang terbentuk di markas besar. “

A. V. Gorbatov, komandan Angkatan Darat ke-3 dari Front Belorusia ke-3: “Ada bukti bahwa I.D. Chernyakhovsky akan diberikan pangkat Marsekal Uni Soviet, tetapi ia meninggal sebelum Dekrit tersebut diumumkan. Pada saat kematiannya diberitahukan kepada para pasukan. Kami berjanji untuk tanpa ampun membalas musuh atas kerugian besar kami. Itu benar-benar kerugian bagi Tentara Merah – Chernyakhovsky masih muda, berbakat, dan bisa memberi lebih banyak kepada Angkatan Bersenjata kita. ” 

Kapten L. S. Tserlevskaya: “Jenderal Chernyakhovsky menuntut baik kepada tentara maupun dirinya sendiri. Dalam pertempuran, dia menyukai disiplin yang ketat. Dia selalu pintar. Bahkan dalam penampakan luarnya, disiplin terlihat, dan di mata orang-orang, mereka bisa merasakan kemauan yang besar dan pikiran yang dalam dari Chernyakhovsky. Dengan penampilannya sendiri, Jenderal Chernyakhovsky adalah seorang pahlawan Rusia yang sempurna, yang tidak hanya merasakan kekuatan fisiknya, tetapi juga kemauan yang besar darinya. ” 

Dari memoar anak kedua Ivan Danilovich Chernyakhovsky – Oleg: “Ayah kami sangat menyukai musik. Kami sering berpindah, tapi kami selalu membawa gitar kami. Dia memainkannya dengan baik dan menyanyikan suara bariton yang indah Lagu-lagu Ukraina pilihannya. Dalam asuhannya yang ketat, kami harus belajar dengan baik agar tidak mengecewakannya. Dia memberi tahu kami sepanjang waktu tentang hal itu. Dia bahkan menulis dari garis depan: “Bergabunglah dengan barisan siswa terbaik. Ini adalah keinginan ayahmu. ” Dia yakin bahwa setiap orang harus memenuhi tugasnya, dan tugas kami adalah belajar dengan baik. Ngomong-ngomong, saya dan saudara perempuan saya berhasil menyelesaikan sekolah dengan mendapat medali emas. ”

Neonila Chernyakhovskaya menceritakan dalam sebuah wawancara tentang ayahnya: “Saya memiliki ingatan yang sangat jelas tentang dia. Ayah adalah seorang perwira yang brilian, tampan dan bugar. Seragamnya selalu disetrika, sehingga tidak ada setitik pun partikel debu. Dia memakainya dengan baik, seperti perwira Rusia kuno. Saat kami berjalan di jalan, semua orang berbalik untuk melihatnya. Sayangnya, dia memiliki sedikit waktu luang, dia jarang bersama kami. Oleh karena itu, setiap kali ayah saya membawa kami ke suatu tempat – ke teater, ke bioskop, atau ke resimennya, tempat dia dan ibunya suka bermain bola voli – itu adalah seperti hari libur. ”

Namun, kesaksian terbaik adalah yang diberikan oleh temannya, Ilya Ehrenburg. “Kemudian saya bertemu dengan jenderal Tertinggi lain di Soviet, di resepsi, di ulasan. Beberapa diantaranya ada yang meninggal di tempat tidur, ada yang pensiun dengan uang pensiun, ada yang masih dalam dinas aktif. Tapi Chernyakhovsky tetap masih segar dalam ingatan saya; dengan iringan senjata dia membacakan puisi romantis atau membuat komentarnya yang tajam dan pedas. Sangat menarik untuk bertanya-tanya bagaimana nasib pahlawan besar ini setelah perang seandainya dia hidup. Apakah dia akan menerima penghargaan besar dan kemudian disingkirkan seperti nasib sponsornya, Georgi Zhukov? Apakah dia akan mengakhiri hari-harinya, seperti renungan Ehrenberg, seorang pensiunan tua? Atau, akankah dia akhirnya dikorbankan untuk paranoia anti-Semit Stalin yang baru saja dia hindari sebelumnya?

TEKA-TEKI CHERNYAKHOVSKY YAHUDI

Seperti yang terlihat, Kelahiran dan kewarganegaraan Ivan Chernyakhovsky cukup jelas. Namun, di berbagai media asing dan dari masa-masa akhir Soviet secara berkala muncul artikel tentang asal usul Chernyakhovsky yang dianggap merupakan keturunan Yahudi. Misalnya, beberapa bulan sebelum kematiannya, majalah Time mendeskripsikannya sebagai “jenderal muda (keturunan) Yahudi yang berotot dan berkemauan keras, Ivan Chernyakhovsky.” Namun, ketika Time melaporkan kematian Chernyakhovsky, ulasannya tidak menyebutkan latar belakang Yahudinya, dan The New York Times menerbitkan koreksi, yang menyatakan bahwa laporan dari Moskow telah mengoreksi berita bahwa Chernyakhovsky adalah seorang Yahudi, dan mengatakan dia adalah anggota Gereja Ortodoks Ukraina. Beberapa “tulisan” menuliskan bahwa Chernyakhovsky dengan hati-hati menyembunyikan asal usulnya, karena takut hal itu dapat mencegahnya untuk berkarir di militer. Penulis lain, merujuk pada beberapa ingatan saksi mata, berpendapat bahwa sang jenderal bahkan menunjukkan akar Yahudinya. Penekanan juga diberikan pada kontribusi besar Chernyakhovsky untuk membantu keluarga dan anak-anak Yahudi setelah pembebasan Vilnius, yang ditulis oleh Isaac Kowalski, seorang aktivis bawah tanah yang heroik dalam gerakan perlawanan Yahudi di ghetto Vilnius. Tempat pemakaman jenderal Chernyakhovsky setelah kematiannya juga ada di lingkungan Yahudi, karena Vilnius disebut kerap Yerusalem Lituania. Namun, semua bukti dan ingatan tetap membuat para ahli sangat skeptie karena tidak memiliki bukti dokumenter apapun. Sementara itu hasil dari penelitian intensif muncul dalam edisi terbaru jurnal sejarah militer Inggris yang bergengsi: The Journal of Slavic Military Studies. Sayangnya, temuan tersebut kemudian menyisakan sedikit ruang untuk keraguan: Keluarga Chernyakhovsky memang terdaftar di buku catatan Gereja Ortodoks Rusia. Kecuali bukti sebaliknya dapat dihasilkan, Ivan Danilovich Chernyakhovsky tidak dapat dianggap sebagai seorang Yahudi. Namun, ada satu penghiburan kecil. Orang-orang Yahudi dari Vilnius yang dibebaskan dan selamat dari Holocaust telah bersaksi bahwa Chernyakhovsky menerima mereka dengan sangat hangat, dan mencoba membantu mereka. Mereka semua percaya bahwa dia adalah orang Yahudi. Dengan berbagai keterangan simpang siur ini, misteri asal-usul Yahudi Chernyakhovsky tetap belum terpecahkan. 

Teka-teki asal usul Chernyakhovsky sampai sekarang belum terpecahkan. (Sumber: https://en.topwar.ru/)

Diterjemahkan dan ditambahkan kembali dari:

Red Army Generals: Ivan D. Chernyakhovsky by Steven L. Ossad

Red Army Generals: Ivan D. Chernyakhovsky

One of the most talented commanders of the Great Patriotic War – Ivan Danilovich Chernyakhovsky; 29 May 2014

https://en.topwar.ru/49514-odin-iz-talantliveyshih-molodyh-polkovodcev-velikoy-otechestvennoy-voyny-ivan-danilovich-chernyahovskiy.html

Brilliant commander Ivan Chernyakhovsky; August 28 2013

https://en.topwar.ru/32525-genialnyy-voenachalnik-ivan-chernyahovskiy.html

My Kin: A Jewish General Who Led the Red Army by Tom Segev; Feb 15, 2013

https://www.google.com/amp/s/www.haaretz.com/2013-02-15/ty-article/my-kin-a-jewish-general-who-led-the-red-army/0000017f-f6a5-d887-a7ff-fee503040000%3F_amp%3Dtrue

Chernyakhosky, Ivan Danilovich by Rob Hopmans

https://www.google.com/amp/s/ww2gravestone.com/people/chernyakhosky-ivan-danilovich/amp/

Ivan Chernyakhovsky: how the youngest Soviet general died; 2021-02-19

https://russianprehistory.com/en/17478-ivan-chernyakhovsky-how-the-youngest-soviet-general-died/

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ivan_Chernyakhovsky

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *