Giora “Hawkeye” Epstein: Mematahkan rekor Heinz Bar
Kolonel Giora “Hawkeye” Epstein ( Ibrani : גיורא אפשטיין , lahir tahun 1938), yang sekarang bernama Giora Even ( Ibrani : גיורא אבן ), adalah seorang pensiunan kolonel di Angkatan Udara Israel (IAF) dan seorang ace dengan catatan 17 kemenangan pertempuran udara, 16 diantaranya melawan jet Mesir, hal ini membuat Epstein menjadi Ace jet tempur supersonik tersukses di dunia dan Angkatan Udara Israel. Catatan Epstein sebagai pilot jet tempur, mampu melewati rekor Ace Jet pertama di dunia, yakni Heinz Bar dari Jerman di era Perang Dunia II yang menggunakan Me-262 Schwalbe untuk mengukir 16 kemenangan udara. Namun harap diketahui korban Heinz Bar saat menggunakan Me-262 adalah pesawat bermesin piston dan era Perang Dunia II menyediakan “intensitas dan kesempatan bertempur” yang lebih besar dibanding era Jet, seperti yg Epstein alami. Epstein adalah pilot IAF aktif dari tahun 1963 sampai 1997, kemudian dia pensiun pada usia 59 tahun. Dia, seperti banyak mantan pilot IAF yang pensiun, kemudian bekerja sebagai kapten penerbang maskapai sipil milik Israel, El-Al Airlines.
Awal karir
Epstein bergabung dengan Israeli Defense Force (IDF) pada tahun 1956 selama Perang Suez. Dia awalnya ditolak dari sekolah penerbangan karena kondisi jantung dan memulai karir militernya sebagai penerjun payung. Saat bertugas dengan tim demonstrasi parasut IDF, Epstein mengubah nama belakangnya menjadi Even (“batu” dalam bahasa Ibrani). Dia meninggalkan IDF pada tahun 1959 sebelum kembali dua tahun kemudian untuk kembali mendaftar ke sekolah penerbangan.
Setelah mendapatkan izin medis (utamanya akibat sikap keras kepala Epstein sendiri), Epstein memulai pelatihan tempur. Dia segera mendapatkan julukan “Hawkeye” karena penglihatannya yang luar biasa. Epstein diduga bisa melihat pesawat pada jarak 24 mil (44 km) – hampir tiga kali lebih jauh dari pilot biasa.
Kemenangan udara 1967-1973
Kemenangn udara pertama Epstein terjadi pada tanggal 6 Juni 1967 selama Perang Enam Hari, saat dia menembak jatuh sebuah Sukhoi-7 Mesir di El Arish. Selama Perang Attrisi pada tahun 1969-70, Epstein mencatat lagi satu kemenangan atas sebuah MiG-17, sebuah Sukhoi-7, dan dua buah MiG 21s. Dengan lima kemenangan ini, Epstein sudah layak menyandang gelar Ace (minimal 5 kemenangan), sementara sisa catatan kill lainnya terjadi pada tahun 1973 saat Perang Yom Kippur. Antara tanggal 18 dan 20 Oktober 1973, dia menembak jatuh sebuah helikopter Mi-8 dan delapan jet tempur, dengan rincian: dua Sukhoi-7, dua Sukhoi-20 dan empat MiG 21s. Kemudian, pada tanggal 24 Oktober 1973, Epstein dalam satu hari mencetak kemenangan atas tiga MiG-21 di sebelah barat Great Bitter Lake.
Barangkali kemenangan paling fenomenal Epstein dicatat pada tanggal 20 Oktober 1973, saat pada satu waktu sendirian dia harus melawan 11 MiG-21 musuh. Dalam film dokumenter Dogfight “Desert Ace”, Eipstein menuturkan bahwa waktu itu dia sedang memimpin penerbangan yang terdiri dari 4 Nesher saat berjumpa dengan selusinan MiG-21 musuh. Dengan cepat, Epstein menembak jatuh satu dari 2 MiG yang mencoba memancing pesawat-pesawat Israel.
Wingman Eipstein menembak sebuah MiG, namun segera mengalami kerusakan mesin karena terkena pancaran roket rudal udara ke udara Shafrir 2. Sebuah Nesher lain di rombongan itu terpaksa kembali ke pangkalan karena kehabisan bahan bakar. Sementara sebuah Nesher lain meninggalkan gelanggang pertempuran utama karena mengejar sebuah MiG lain dan meninggalkan Epstein sendirian menghadapi 10 MiG lainnya.
Epstein mampu menembak MiG pemimpin, kemudian melayani 5 MiG lain dan sukses menembak dua MiG diantaranya. Saat kembali ke pangkalan Epstein sudah mencetak 4 kemenangan dalam sehari, lewat duel kurang dari 10 menit. 4 hari kemudian Epstein menambah catatan kemenangannya di Yom Kippur dengan menjatuhkan 3 MiG-21 lainnya.
Delapan dari kemenangan Epstein, dilakukan dengan menggunakan Mirage III buatan Prancis, sebuah pesawat tempur sayap delta yang dirancang terutama sebagai pesawat pencegat ketinggian tinggi. Sembilan kemenangannya yang lain datang saat menggunakan IAI Nesher, versi Mirage-5 buatan Israel. Lima dari kemenangan udaranya tercatat dengan menggunakan rudal udara-ke-udara, sisanya dengan canon.
Karir selanjutnya dan pensiun
Setelah Perang Yom Kippur, Epstein mendapatkan medali Medal of Distinguished Service, salah satu medali kehormatan tertinggi militer Israel. Dia kemudian memimpin skuadron Mirage dan Kfir dan tetap dalam status “siap” menerbangkan F-16 sewaktu diperintahkan, sampai dengan ulang tahunnya yang ke 60. Setelah pensiun dari IAF, Epstein menjadi kapten pesawat maskapai penerbangan asli Israel El-Al Airlines.
Epstein adalah subjek utama episode “Desert Aces” dari seri Dogfights History Channel. Episode ini pertama kali ditayangkan pada tanggal 10 Agustus 2007.
Sumber: