Alutsista

Kapal Selam Nuklir Kelas Vanguard, Tulang Punggung Kekuatan “Deterrence” Inggris

Kelas Vanguard adalah kelas kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir (SSBN) yang beroperasi dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Kelas ini diperkenalkan pada tahun 1994 sebagai bagian dari program nuklir rudal Trident, dan terdiri dari empat kapal, yakni: VanguardVictoriousVigilant dan Vengeance, yang dibangun antara tahun 1986 dan 1999 di Barrow-in-Furness oleh Vickers Shipbuilding and Engineering, yang sekarang dimiliki oleh BAE Systems. Keempat kapal tersebut bermarkas di HM Naval Base Clyde (HMS Neptune), 40 km (25 mil) barat Glasgow, Skotlandia. Sejak penonaktifan senjata termonuklir jatuh bebas WE.177 milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris selama bulan Maret 1998, empat kapal selam kelas Vanguard adalah satu-satunya platform untuk senjata nuklir Inggris. Setiap kapal selam dipersenjatai hingga 16 rudal UGM-133 Trident II. Kelas ini dijadwalkan akan diganti mulai awal tahun 2030-an dengan kapal selam kelas Dreadnought.

Empat kapal selam kelas Vanguard adalah satu-satunya platform untuk senjata nuklir Inggris. (Sumber: https://www.seaforces.org/)

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN

Selama Perang Dingin, Inggris memprioritaskan untuk menggetarkan Uni Soviet secara militer—tantangan yang sulit mengingat ukuran geografis Inggris yang kecil, dan kedekatan geografisnya dengan Uni Soviet. Meskipun Amerika Serikat memiliki triad nuklir darat, udara, dan senjata nuklir berbasis laut, ketiga opsi ini tidak menguntungkan jika digunakan Inggris. Silo rudal nuklir berbasis darat terlalu rentan untuk diserang, dan pembom nuklir strategis akan membutuhkan terlalu banyak waktu untuk mengudara. Penangkalan berbasis laut kemudian menjadi mode utama penangkalan nuklir Inggris—yang akhirnya berwujud dalam kapal selam kelas Vanguard. Dimulai pada akhir tahun 1960-an. Saat itu Inggris mengoperasikan empat kapal selam kelas Resolution, yang masing-masing dipersenjatai dengan enam belas rudal UGM-27 Polaris buatan AS. Rudal Polaris dipasok ke Inggris sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjualan rudal Polaris tahun 1963. Sistem penangkal nuklir ini dikenal sebagai program rudal Polaris Inggris. Pada awal tahun 1980-an, pemerintah Inggris memulai studi yang mengkaji opsi untuk mengganti kapal selam kelas Resolution dan rudal Polaris, yang keduanya akan mendekati akhir masa pakai dalam waktu lebih dari satu dekade. Pada tanggal 24 Januari 1980, Majelis Rendah mendukung kebijakan pemerintah, dengan 308 suara berbanding 52 suara, untuk mempertahankan penangkal nuklir yang independen. Opsi-opsi yang dikaji termasuk:

  • Rudal balistik yang dirancang dan dibuat oleh Inggris; Meskipun Inggris tidak memiliki kemampuan di bidang ini sejak tahun 1960-an, hal ini dianggap “tidak mustahil”. Namun, itu akan sangat mahal, penuh dengan ketidakpastian, dan tidak akan tersedia dalam jangka waktu yang diperlukan. Oleh karena itu, opsi ini dianggap “tidak menarik”.
  • Mempertahankan rudal Polaris, tetapi dipasang pada kelas kapal selam baru; Opsi ini akan memiliki “biaya modal awal” yang lebih murah, tetapi kurang dalam hal kemampuan dan keandalan yang dibutuhkan. Selain itu, disimpulkan bahwa penghematan modal awal apa pun akan hilang setelah tahun 1990-an, karena tingginya biaya untuk mempertahankan persediaan rudal yang dipesan lebih dahulu yang hanya digunakan oleh Inggris.
Kapal selam nuklir kelas Resolution. (Sumber: https://sakhalianet.x10.mx/)
Rudal Polaris. (Sumber: https://en.missilery.info/)
Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan Presiden Amerika Jimmy Carter. Pada tanggal 10 Juli 1980, Perdana Menteri saat itu, Margaret Thatcher menulis surat kepada Presiden AS Jimmy Carter untuk meminta pembelian rudal Trident I dengan dasar yang sama dengan Perjanjian Penjualan rudal Polaris tahun 1963. (Sumber: https://commons.wikimedia.org/)

Solusi Eropa dan UGM-73 Poseidon AS juga sempat dipertimbangkan, tetapi pada akhirnya ditolak, terutama karena alasan kemampuan, biaya, dan ketidakpastian. Solusi yang paling disukai adalah UGM-96 Trident I, yang selain merupakan solusi yang hemat biaya – karena AS juga akan mengoperasikan rudal tersebut dalam jumlah yang sangat banyak – juga memberikan jaminan kemampuan jangka panjang terbaik secara keseluruhan untuk menghadapi kemajuan pertahanan rudal balistik Soviet. Selanjutnya, pada tanggal 10 Juli 1980, Perdana Menteri saat itu, Margaret Thatcher menulis surat kepada Presiden AS Jimmy Carter untuk meminta pembelian rudal Trident I dengan dasar yang sama dengan Perjanjian Penjualan rudal Polaris tahun 1963. Pada tanggal 15 Juli 1980, pemerintah Inggris bergerak maju dengan melakukan pembelian rudal balistik Trident I (C-4) buatan Amerika untuk digunakan dari kapal selam barunya. Rudal ini dipercaya handal dan dapat menghancurkan silo dan perbentengan musuh yang tertanam jauh di bawah tanah. Namun, setelah percepatan program rudal UGM-133 Trident II AS, Thatcher menulis surat kepada Presiden AS Ronald Reagan pada tahun 1982 yang meminta agar Inggris diizinkan untuk mendapatkan sistem rudal Trident II (D5) sebagai gantinya. Sebuah kesepakatan kemudian dibuat pada bulan Maret 1982 antara kedua negara, dan di bawah perjanjian tersebut, Inggris memberikan kontribusi penelitian dan pengembangan sebesar 5%.

DESAIN & KONSTRUKSI

Kelas Vanguard dirancang pada awal 1980-an oleh Kementerian Pertahanan Inggris, yang bertindak dalam salah satu peran pemegang otoritas pembuatan desain kapal perang Royal Navy terakhirnya. Gambar panduan kemudian disediakan untuk pengembangan desain terperinci oleh Vickers Shipbuilding and Engineering (VSEL) yang berbasis di Barrow-in-Furness, sekarang BAE Systems Maritime – Submarines. Mereka dirancang sejak awal sebagai kapal selam pembawa rudal balistik bertenaga nuklir, yang mampu menampung rudal UGM-133 Trident II. Dengan demikian, kompartemen rudal didasarkan pada sistem yang sama yang digunakan pada kapal selam kelas Ohio Amerika, yang juga dilengkapi dengan rudal UGM-133 Trident II. Persyaratan ini menyebabkan desain kelas Vanguardsecara signifikan lebih besar dua kali lipat dari kelas Resolution yang dilengkapi rudal Polaris sebelumnya, dan dengan bobot hampir 15.900 ton saat menyelam, mereka adalah kapal selam terbesar yang pernah dibuat untuk Royal Navy dan menjadi kapal terbesar ketiga yang saat ini beroperasi dengan Royal Navy. Meski lebih besar dari kelas Resolution yang digantikannya, kelas Vanguard berpatroli dengan jumlah awak yang lebih sedikit (132 awak dibanding 149 awak). Kru kapal terdiri dari 14 perwira bersama dengan 121 tamtama, awak totalnya biasanya antara 132 dan 135 awak untuk mengelola berbagai sistemnya. Namun, kapal ini tetap diselimuti kerahasiaan yang ketat. Meskipun berakhirnya Perang Dingin dan penurunan misi strategisnya, detail tentang sistem senjata dan patroli dari kelas Vanguard masih sangat dirahasiakan. Desain kelas Vanguard sangat ramping tetapi konvensional dalam tampilan tubularnya. Sail-nya dipasang dengan baik dengan tabung peluncuran rudal Trident tepat di belakang menara, ini berada di bagian menonjol dari lambung atas kapal yang rata. Sirip selam juga terletak jauh ke depan di sepanjang sisi lambung, di depan menara komando, dan dipasang dengan jelas ke lambung atas yang menghadap melalui titik struktur berbentuk datar. Ini memberi Vanguard tampilan depan yang agak mengesankan saat muncul ke permukaan. Bentuk lambung keseluruhan menampilkan kerucut hidung tumpul di bagian haluan dan desainnya meruncing tajam ke buritan untuk membuat buritan bisa menampung poros baling-baling tunggal dan bidang kemudi vertikal – satu di atas dan di bawah lambung buritan. Panel akustik yang menutupi kapal selam Inggris ini dirancang untuk menyerap suara, baik dari dalam maupun luar kapal, menutupi kebisingan dari kapal dan menyerap suara yang dibuat oleh kapal lain yang mencari kapal selam tersebut.

Wujud desain kapal selam Kelas Vanguard. (Sumber: https://www.ebay.co.uk/)
Ruang tidur di atas kapal HMS Vigilant dari kelas Vanguard. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)
Dapur di kapal kelas Vanguard. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

Kapal selam kelas Vanguard dilengkapi dengan 16 tabung rudal balistik. Namun, pada Tinjauan Pertahanan dan Keamanan Strategis 2010, Royal Navy hanya memuat delapan tabung rudal dengan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam pembawa rudal Trident II, yang masing-masing dipersenjatai hingga delapan hulu ledak nuklir. Selain tabung rudal, kapal selam ini dilengkapi dengan empat tabung torpedo kaliber 21 inci (533 mm) dan membawa torpedo kelas berat Spearfish, yang memungkinkan mereka menyerang target bawah air atau permukaan pada jarak hingga 65 kilometer (40 mi; 35 nmi). Dua peluncur SSE Mark 10 juga dipasang, yang memungkinkan kapal untuk menyebarkan umpan pengecoh Tipe 2066 dan Tipe 2071, dan membawa sistem pencegat electronic support measures (ESM) UAP Mark 3. Kapal selam ini juga membawa sonar komposit Thales Underwater Systems Type 2054. Tipe 2054 adalah sistem multi-mode, multi-frekuensi, yang menggabungkan sonar 2046, 2043 dan 2082. Tipe 2043 adalah sonar pencarian aktif/pasif yang dipasang di lambung kapal, Tipe 2082 adalah sonar pencegat dan jangkauan pasif, dan Tipe 2046 adalah sonar tarik yang beroperasi pada frekuensi sangat rendah yang memberikan kemampuan pencarian pasif. Armada laut Royal Navy diketahui sedang dalam proses memasang kembali sonar untuk menyertakan pemrosesan arsitektur terbuka menggunakan teknologi siap pakai komersial. Kemampuan pencarian navigasi disediakan oleh radar navigasi I-band Tipe 1007. Mereka juga akan dilengkapi dengan Common Combat System yang baru. Dua periskop dibawa, yakni model pencarian CK51 dan model serangan CH91. Keduanya memiliki TV dan kamera pencitraan termal selain perangkat optik konvensional. Sistem Komando Kapal Selam khusus (SMCS) pada awalnya dikembangkan untuk kapal kelas Vanguard dan kemudian digunakan pada kelas Trafalgar.

HMS Vigilant dipersenjatai dengan: tabung torpedo 4 × 21 inci (533 mm) untuk torpedo kelas berat Spearfish, 16 tabung rudal balistik untuk: 16 × ridal Lockheed Trident II D5 SLBM (membawa hingga 48 hulu ledak nuklir). Perwira Rudal Strategis Lt Benson, berfoto di kompartemen rudal. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)
Daniel Martyn Komandan HMS Vigilant dengan brankas abu-abu di ruang kontrol yang memiliki brankas dalam yang hanya bisa dibuka oleh komandan dan pejabat eksekutif. Di brankas itu ada surat dari Perdana Menteri Inggris saat ini, surat ini berisi panduan dan perintah yang harus diikuti jika Inggris diserang dengan senjata nuklir. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)
Pemicu Taktis yang akan digunakan pada tahap akhir peluncuran rudal nuklir. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

Reaktor air bertekanan baru, Rolls-Royce PWR 2, dirancang untuk mentenagai kelas Vanguard. PWR 2 memiliki masa pakai dua kali lipat dari model sebelumnya, dan diperkirakan kapal selam kelas Vanguarddapat mengelilingi dunia 40 kali tanpa perlu mengisi bahan bakar. Selain itu, selama periode reparasi perombakan panjang, reaktor ‘Core H’ dipasang di masing-masing kapal, memastikan bahwa tidak ada kapal selam dari kelas ini yang memerlukan pengisian bahan bakar lebih lanjut selama sisa masa kerjanya. Reaktor tersebut menggerakkan dua turbin uap GEC yang terhubung dengan propulsor jet pompa poros tunggal, yang memberikan kapal selam ini kecepatan menyelam maksimum lebih dari 25 knot (46 km/jam; 29 mph). Kecepatan permukaannya – sebagian besar tidak dilaporkan dalam banyak publikasi – kemungkinan besar berkisar antara 12 hingga 15 knot. Tenaga bantu disediakan oleh sepasang generator turbin uap 6 MW yang dipasok oleh WH Allen, (kemudian dikenal sebagai NEI AllenAllen Power & Rolls-Royce), dan dua generator diesel Paxman 905 kWb untuk penyediaan catu daya cadangan. Dengan panjang 150 meter, kapal selam besar ini menjalankan tugasnya secara diam-diam dan tidak terdeteksi, serta berpatroli di lautan dunia pada kedalaman lebih dari 250 meter. Dan dengan kemampuan menghasilkan pasokan air dan oksigennya sendiri, jangkauan Vanguard hanya dibatasi oleh jumlah makanan di dalamnya, bukan dengan bahan bakarnya. Daya tahan kelas Vanguardsendiri dengan perbekalan yang dibawanya diperkirakan sekitar 60 hari. Setelah servis terakhir inti reaktornya, kapal kelas ini tidak memerlukan pemeliharaan reaktor lebih lanjut selama masa pakainya. Karena reaktor berbasis nuklirnya, kelas Vanguard memiliki jangkauan yang hampir tidak terbatas dan daya tahan yang ditandai selama kurang lebih 20 tahun masa pemakaian, bahkan mungkin 30 tahun – meskipun pengisian bahan bakar dilakukan dalam setiap 10 tahun pengoperasiannya. 

Interior HMS Victorious dari kelas Vanguard. (Sumber: https://commons.wikimedia.org/)
Kompleks pembuatan kapal dalam ruangan Devonshire Dock Hall seluas 25.000 m2 (270.000 kaki persegi). Karena ukuran kelas Vanguard yang besar, Devonshire Dock Hall di Barrow-in-Furness dibangun antara tahun 1982 dan 1986 khusus untuk pembangunan kapal-kapal ini. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Sementara itu, karena ukuran kelas Vanguard yang besar, Devonshire Dock Hall di Barrow-in-Furness dibangun antara tahun 1982 dan 1986 khusus untuk pembuatan kapal ini. Dimulai pada tahun 1985, baik HMNB Clyde dan Royal Naval Armaments Depot Coulport di Faslane menjalani pembangunan kembali secara ekstensif untuk persiapan program kapal selam kelas Vanguard dan rudal Trident II. Galangan kapal Rosyth juga mengalami pembangunan kembali yang signifikan. Pekerjaan tersebut mencakup peningkatan “penanganan, penyimpanan, pemrosesan persenjataan, tempat berlabuh, dok, teknik, pelatihan, dan fasilitas refitting” dengan perkiraan biaya sebesar £550 juta. HMS Vanguarddipesan pada tanggal 30 Mei 1986 dengan Vickers Shipbuilding and Engineering Ltd (kemudian menjadi BAe Systems Marine dan kemudian BAe Systems Submarines) dari Barrow-in-Furness, Cumbria, sebagai bagian dari kontrak. Perdana Menteri Thatcher meletakkan lunas kapal pertama, HMS Vanguard (menjadi kapal ke-11 Royal Navy yang membawa “nama Vanguard“), pada tanggal 3 September 1986 di Devonshire Dock HallVanguard diluncurkan pada tahun 1992 dan ditugaskan pada tahun 1993. Tahun 1992 terjadi perdebatan mengenai apakah kapal keempat, Vengeance, harus dibatalkan; namun, Kementerian Pertahanan akhirnya memerintahkan pembuatannya pada bulan Juli 1992 dan kapal ini mulai ditugaskan pada tahun 1999.

HULU LEDAK NUKLIR

Senjata nuklir Inggris dirancang dan dikembangkan oleh Badan Senjata Atom Inggris. Kapal-kapal kelas Vanguard mampu mengerahkan maksimal 192 hulu ledak nuklir yang dapat ditargetkan secara independen, atau MIRV, dengan kesiapan segera untuk menembak. Namun, sebagai akibat dari keputusan yang diambil oleh Tinjauan Pertahanan Strategis tahun 1998, jumlah ini dikurangi menjadi 48 hulu ledak dengan kesiapan menembak dikurangi ‘menjadi hitungan hari, bukan menit’. Selanjutnya, jumlah hulu ledak yang dipertahankan oleh Inggris dikurangi menjadi sekitar 200, dengan total 58 rudal Trident. Tinjauan Pertahanan dan Keamanan Strategis 2010 mengurangi jumlah ini lebih lanjut dan kapal selam ini akan melaut di masa depan dengan pengurangan total 40 hulu ledak dan pengurangan muatan menjadi 8 rudal (dari kemungkinan maksimum 16). Jumlah hulu ledak nuklir yang tersedia secara operasional akan dikurangi ‘dari kurang dari 160 menjadi tidak lebih dari 120 dan total cadangan senjata nuklir Inggris akan berjumlah tidak lebih dari 180. Pada tanggal 16 Maret 2021 Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan rencana 10 tahun pemerintahannya untuk meningkatkan perdagangan internasional dan mengerahkan kekuatan soft power di seluruh dunia dengan aspirasi untuk menciptakan “Global Britain“. Dalam sebuah dokumen berjudul Global Britain in a competitive age, rencana ini menaikkan batas jumlah hulu ledak nuklir di atas kapal selam Trident Royal Navy dari 180 menjadi 260. Dokumen itu juga berjanji untuk mempertahankan armada empat kapal selam bersenjata nuklir sehingga Inggris dapat selalu punya satu kapal di lautan.

Ruang Rudal kelas Vanguard. Dalam sebuah dokumen berjudul Global Britain in a competitive age, rencana ini menaikkan batas jumlah hulu ledak nuklir di atas kapal selam Trident Royal Navy dari 180 menjadi 260. (Sumber: https://www.naval-technology.com/)

PERALATAN PENDUKUNG

Peperangan Elektronik 

Kapal selam kelas Vanguard dilengkapi dengan dua peluncur SSE Mark 10 untuk penyebaran umpan Tipe 2066 dan 2071. Sistem pencegatan tindakan dukungan elektronik (ESM) kapal selam adalah UAP Mark 3 yang disediakan oleh Thales Defence

Ruang kendali kapal selam bertenaga nuklir kelas Vanguard. (Sumber: https://www.naval-technology.com/)

Sensor 

Kelas Vanguard dilengkapi dengan sistem sonar komposit Thales Underwater Systems Type 2054. Tipe 2054 adalah suite multifrekuensi multimode, yang mencakup sistem sonar 2046, 2043 dan 2082. Pada bulan September 2006, Lockheed Martin UK mendapatkan kontrak tujuh tahun untuk memutakhirkan sistem sonar tipe 2054. Peningkatan mencakup pemrosesan arsitektur terbuka menggunakan teknologi COTS (commercial-off-the-shelf), berdasarkan model ARCI (acoustic rapid COTS insertion) yang telah beroperasi dengan Angkatan Laut AS sejak tahun 1998. Sistem yang ditingkatkan mulai beroperasi pada tahun 2009. Perangkat sonar tarik di kelas Vanguard adalah Tipe 2046, yang menyediakan kemampuan pencarian pasif dan beroperasi pada frekuensi yang sangat rendah. Tipe 2043 adalah sonar pencarian mode aktif dan pasif yang dipasang di lambung kapal dan sonar Tipe 2082 menyediakan kemampuan mencegat pasif dan jangkauan jauh. Pada bulan September 2008, Kementerian Pertahanan Inggris memberikan tahap kedua dari kontrak sepuluh tahun senilai £134 juta untuk dukungan in-service untuk semua sistem sonar utama Royal Navy. Total nilai kontrak adalah sekitar £230 juta. Kapal selam ini dilengkapi dengan periskop pencarian CK51 dan periskop serang CH91 dari Thales (sebelumnya PilkingtonOptronics. Periskop ini termasuk kamera TV dan imagertermal serta optik. Semua sensor air di atas digabungkan dalam tiang berpelindung mandiri di sirip kapal selam. Radar navigasi kapal selam adalah radar Tipe 1007 I-band yang disediakan oleh Kelvin Hughes.

Ruang deteksi suara kapal selam bertenaga nuklir kelas Vanguard. (Sumber: https://www.naval-technology.com/)
Lt Alexandra Olsson, awak kapal selam wanita pertama Inggris, di ruang kontrol. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

Sistem Propulsi

Sistem propulsi nuklir utama kapal selam kelas Vanguard didasarkan pada Rolls-Royce nuclear pressurized water reactor  PWR 2 generasi kedua, yang dikembangkan khusus untuk Kelas Vanguard. Generasi PWR saat ini memungkinkan kapal selam mengelilingi dunia sekitar 20 kali, sedangkan perkembangan PWR terbaru memungkinkan kapal selam mengelilingi dunia 40 kali tanpa perlu mengisi bahan bakar. Item utama mesin lainnya adalah dua mesin turbin GEC, dan satu as dengan propulsor jet pompa. Ada dua alternator diesel Paxman, dan dua generator turbo dari WH Allen. Sistem propulsi memberikan kecepatan menyelam maksimum kapal sebesar 25 knot (46 km/h; 29 mph).

Sistem propulsi kelas Vanguard memberikan kecepatan menyelam maksimum kapal sebesar 25 knot (46 km/h; 29 mph). (Sumber: https://www.seaforces.org/)

PERSENJATAAN

Rudal Nuklir Trident

Dewan Pertahanan Inggris menguraikan keunggulan sistem rudal Trident, dengan mengatakan bahwa, “seperti halnya rudal Polaris, kemandirian operasional kami dapat tetap tidak terganggu, ada keuntungan finansial yang besar dalam kemungkinan kesamaan maksimum dengan sistem Amerika Serikat, terutama mengingat tingginya teknologi, skala besar pengadaan rudal mereka sendiri dan pengalaman panjang kami bekerja sama secara efisien.” Keuntungan utama lainnya terkait dengan biaya, yang akan lebih rendah karena Amerika Serikat menanggung sebagian besar biaya penelitian dan pengembangan. “Selain itu, mengadopsi sistem Amerika Serikat yang telah dikembangkan dan diuji membuatnya lebih mudah untuk mengakses informasi secara lebih murah dibandingkan dengan sistem yang memerlukan pekerjaan lebih lanjut.” Rudal Trident diproduksi oleh Lockheed Martin Missiles and Space. Rudal itu membawa sejumlah multiple independently targeted re-entry vehicles (MIRV), masing-masing dipersenjatai dengan hulu ledak berkekuatan 100kt hingga 120kt. Sebagai perbandingan, dua senjata nuklir yang digunakan oleh Amerika Serikat melawan Jepang selama Perang Dunia Kedua berkekuatan “hanya” 15 dan 20 kiloton, sehingga membuat Trident II jauh lebih kuat. Rudal Trident II dapat membawa hingga 12 MIRV tetapi perjanjian START I membatasi ini menjadi delapan. Perangkat rudal kelas Vanguard berisi 16 tabung dan didasarkan pada desain 24 tabung yang digunakan Angkatan Laut AS di kapal kelas Ohio. Rudal Trident II D5 dibuat oleh Lockheed Martin di AS. Namun rudal Inggris menggunakan re-entry vehicle buatan lokal yang berbeda. Rudal Inggris bagaimanapun tidak dibatasi oleh perjanjian pengurangan senjata nuklir dan dapat membawa hingga 12 hulu ledak per rudal. Pemeliharaan rudal dilakukan di AS. Namun, UK Atomic Weapons Establishment di Aldermaston mengerjakan semua desain, konstruksi, pemasangan, dan pemeliharaan hulu ledak. Kapal selam Vanguard memiliki kapasitas untuk menampung 192 hulu ledak nuklir, tetapi Royal Navy pada awalnya tidak diizinkan membawa lebih dari 96 rudal. Ini selanjutnya dikurangi menjadi 48 rudal selama tinjauan pertahanan strategis. Rudal D5 untuk Kelas Vanguard masing-masing membawa maksimal empat hulu ledak dan, pada tahun 1999, diumumkan bahwa setiap kapal akan membawa maksimal 48 hulu ledak. 

Deskripsi rudal balistik Trident. (Sumber: https://www.graphicnews.com/)
Uji peluncuran rudal Trident II oleh kapal selam kelas Vanguard. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Royal Navy telah mengurangi stok rudal Trident dari 200 menjadi 160. Meskipun Kementerian Pertahanan Inggris menolak untuk mengomentari berapa banyak rudal yang dikerahkan ketika sebuah kapal sedang berpatroli, mereka telah mengindikasikan bahwa rudal Trident yang digelar sekarang hanya membawa satu hulu ledak per rudal, yang mungkin kekuatannya berada dalam kisaran kiloton. Trident II adalah rudal propelan padat tiga tahap dengan kecepatan supersonik. Beratnya 59.000kg. Angkatan Laut AS memberikan informasi jangkauan D5 sebagai ‘lebih besar dari 7.360 km’ tetapi rudal ini dipercaya bisa mencapai jangkauan hingga 12.000 km, tergantung pada campuran muatan yang dibawanya. Keakuratan serangan pada target diberikan oleh nilai Circle of Equal Probability (CEP), yang merupakan radius lingkaran di mana setengah serangan akan berdampak. Sistem panduan Mark 6 pada Trident II adalah sistem panduan inersia dengan bantuan penglihatan bintang, yang memberikan CEP 120m. Rudal itu dikeluarkan dari kapal selam dengan gas bertekanan tinggi. Saat mencapai permukaan, roket tahap pertama akan menyala secara otomatis. Sistem panduan inersia rudal kemudian menghitung perilaku dan panduan penerbangan. Setelah motor roket ketiga terpisah, pembawa hulu ledak melakukan pengamatan bintang untuk mengonfirmasikan posisi dan manuver ke titik di mana hulu ledak dapat dilepaskan untuk jatuh bebas ke sasaran. Pada bulan Juli 2009, rudal Trident II D5 telah berhasil menyelesaikan 127 uji terbang berturut-turut sejak diluncurkan pada tahun 1989. Di bawah kontrak senilai $21,3 juta yang ditandatangani dengan Royal NavyLockheed Martin menyediakan layanan teknis untuk Sistem Rudal Trident dari tanggal 1 April 2009 hingga 31 Maret 2010.

Torpedo 

Kelas Vanguard dilengkapi dengan empat tabung torpedo kaliber 533mm. Mereka juga dilengkapi dengan sistem senjata taktis canggih seperti torpedo Tigerfish dan Spearfish. Berdasarkan konfigurasi aslinya, Tigerfish memiliki jangkauan maksimum 13km hingga 29km (tergantung pada konfigurasi penjejak homing yang dipakai), sedangkan spearfish memiliki kapasitas untuk mencapai target dari jarak sekitar 65km. Tigerfish bisa menyelam hingga kedalaman 442 m, meskipun torpedo ini telah ditarik dari dinas Royal Navy pada tahun 2004. Sementara itu torpedo Spearfish, dipasok oleh BAE Systems, adalah torpedo kelas berat yang dipandu kabel dengan penjejak homing aktif dan pasif. Torpedo ini memiliki kecepatan 102km / jam (55kt) dan jangkauan 54km (30nm) pada kecepatan rendah, 26km (12,5nm) pada kecepatan tinggi. Panjangnya 7m (23ft), diameter 533mm (21in) dan berat 1.850kg (4.075lb), dengan hulu ledak berbobot 300kg (660lb).

Torpedo kelas berat Mark 24 Tigerfish. (Sumber: https://www.seaforces.org/)
Torpedo Spearfish, yang dipasok oleh BAE Systems. (Sumber: https://www.seaforces.org/)

KONVERSI KAPAL SELAM VANGUARD MENJADI KAPAL SELAM INDUK

Royal Navy sedang menjajaki skenario masa depan yang mencakup penggelaran kapal selam induk. Kapal ini bisa bertindak sebagai simpul pusat pada jaringan aset kendaraan bawah air tanpa awak. Kapal selam serang yang ada dan direncanakan seperti kelas Astute dan SSN(R) (Penerus Kelas Astute) dapat melakukan tugas itu. Tapi ada kemungkinan lain yang perlu ditelusuri, setidaknya sudah ada di atas kertas. Pada tahun 2040, empat kapal selam rudal balistik Kelas Vanguard kemungkinan akan digantikan oleh Kelas Dreadnought. Kelas Vanguard kemudian dapat dimodifikasi untuk melakukan misi sebagai kapal selam induk. Seperti konversi SSGN Kelas Ohio Angkatan Laut AS, kapal ini juga bisa menjalankan serangan ke daratan dengan kekuatan yang cukup besar. Konsep tersebut disebutkan dalam presentasi yang tidak terklasifikasi oleh grup Maritime Enterprise Planning Group Under Waterwater Warfare pada bulan Desember 2020. Dokumen tersebut tidak lagi bisa didapat secara online. Dokumen ini pertama kali dilaporkan oleh Naval Technology. Dokumen Angkatan Laut Kerajaan Inggris menggambarkan “kapal selam induk semi-otonom”. Kapal selam ini akan meluncurkan UUV (kendaraan bawah laut tanpa awak) untuk melakukan “Survei area yang tidak dapat diakses”. Hal ini masih berupa hipotesa. Kapal selam itu akan telah berusia tua pada saat itu, tetapi usia sebenarnya sebanding dengan kapal selam konversi Kelas Ohio Angkatan Laut AS. Mereka juga kemungkinan membutuhkan pengisian bahan bakar reaktor. Ini menambah komplikasi dalam konfigurasi reaktor Core-H mereka, yang dirancang untuk tidak memerlukan pengisian bahan bakar. Tapi itu bisa dilakukan. Garis besar di bawah ini adalah opsi harga menengah untuk konversi yang bisa dilakukan, dimana masih akan lebih murah daripada membangun SSN(R) tambahan untuk melakukan tugas tersebut.

Konsep kapal selam induk Kelas Vanguard. (Sumber: http://www.hisutton.com/)

Selain dari modernisasi umum sistem internal yang diharapkan dalam perombakan, konversi terutama akan mempengaruhi kompartemen rudal. Ini akan dimodifikasi secara luas. Enam (dari enam belas) silo rudal pertama akan dipertahankan. Ini akan digunakan kembali untuk rudal yang diluncurkan secara vertikal. Dari pengalaman konversi Kelas Ohio diketahui bahwa setiap tabung rudal Trident dapat menampung 7 rudal Tomahawk. Bahkan sistem peluncuran Tomahawk dari kelas Ohio, yang akan dinonaktifkan pada saat itu, dapat diperoleh. Atau setidaknya disalin dengan pengerjaan ulang minimal. Tabung-tabung ini juga bisa membawa rudal penyerang presisi masa depan (disebutkan dalam presentasi). Dan potensi senjata baru dikembangkan untuk kapal selam Kelas Virginia Angkatan Laut AS. Ini diharapkan termasuk rudal hipersonik boost-glide. Secara keseluruhan, enam silo kapal selam induk akan kompatibel dengan semua muatan yang dikembangkan untuk VPM (Virginia Payload Module) Kelas Virginia. Jadi Angkatan Laut Kerajaan Inggris bisa memakai sistem yang sudah ada. Mempertahankan enam tabung rudal Trident akan memungkinkan pemuatan 42 rudal berukuran seperti Tomahawk. Ini sepuluh kali lebih banyak dari yang bisa dibawa oleh SEVERODVINSK-II ClassSSGNS (alias Yasen-M Class) Angkatan Laut Rusia. Selain itu ruang torpedo (lebih formal Kompartemen Penyimpanan Senjata, secara informal ‘gudang bom’) masih dapat membawa torpedo dan, kemungkinan bisa juga, rudal Tomahawk dll. Di belakang silo rudal Trident yang tersisa adalah tempat di mana UUV akan dibawa. Dua ‘akuarium’ berukuran sederhana (Ocean Interfaces) akan dibawa di bawah selubung di atas lambung kapal. Ini akan memungkinkan satu atau lebih UUV untuk dirilis atau diambil sekaligus. Mereka akan terhubung ke lambung utama sehingga UUV dapat disimpan dan dirawat di atas kapal. Konversi ini akan memungkinkan penyimpanan besar sejumlah UUV kecil, ukurannya kira-kira mirip dengan tipe yang ada saat ini seperti REMUS 600. Kapal layang bawah air, yang berharga untuk kepentingan lingkungannya (untuk penelitian arus, salinitas, dll) juga dapat dioperasikan, demikian pula kawanan kendaraan udara tanpa awak. Ini mungkin tipe multi-rotor yang bisa jauh lebih besar daripada yang bisa diluncurkan oleh tabung torpedo. Drone tipe Outrider yang lebih kecil juga dapat diluncurkan. Batang yang menghubungkan akuarium UUV ke lambung kapal juga bisa berfungsi sebagai ruang terkunci bagi para penyelam, dan sebagai penghubung ke Dry Deck Shelter (DDS) yang terpasang pada casing. Ini akan memungkinkan beberapa UUV atau SDV (Swimmer Delivery Vehicles) yang lebih besar untuk dibawa. Dua bisa dibawa, yang berarti dua kali lipat dari kapasitas Kelas Astute. Dalam skenario ini, trunk juga dapat digunakan sebagai ruang hiperbarik untuk dekompresi para penyelam.

RENCANA PENGGANTIAN

Kapal kelas Vanguard awalnya dimaksudkan untuk masa pakai selama 25 tahun. Jadi kapal pertama dari kelas ini telah mendekati akhir masa pakai yang direncanakan. Diperkirakan kapal kelas ini akan tetap bisa beroperasi hingga tahun 2019 tanpa perlu reparasi. Pada tanggal 4 Desember 2006, Perdana Menteri Tony Blair mengungkapkan rencana untuk menghabiskan hingga £20 miliar untuk kapal selam rudal balistik generasi baru untuk menggantikan kelas Vanguard. Untuk mengurangi biaya dan menunjukkan komitmen Inggris terhadap Perjanjian Non-Proliferasi, Blair menyarankan agar jumlah kapal selam dapat dikurangi dari empat menjadi tiga, sementara jumlah hulu ledak nuklir akan dikurangi 20% menjadi 160. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa Inggris siap untuk mengurangi satu kapal selam Vanguard-nya, sehingga jumlah total menjadi tiga. Brown mengatakan bahwa tawaran itu dibuat untuk mendorong negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya bergerak menuju dunia bebas senjata nuklir. Pada tanggal 23 September 2009, Perdana Menteri Gordon Brown menegaskan bahwa pengurangan menjadi tiga kapal selam ini masih dalam pertimbangan. Pada bulan Februari 2011, Menteri Pertahanan Liam Fox menyatakan bahwa empat kapal selam akan tetap dibutuhkan jika Inggris ingin mempertahankan penangkal nuklir yang kredibel.

SSBN Kelas Dreadnought (kapal selam rudal balistik) yang dirancang untuk menggantikan kelas Vanguard akan menggabungkan fitur-fitur canggih. Ini termasuk karakter siluman dengan peredam suara berlapis-lapis baru, dengan lambung luar bawaan. (Sumber: https://www.navalnews.com/)

Pada tanggal 18 Mei 2011, pemerintah Inggris menyetujui fase penilaian awal untuk pembangunan kelas empat kapal selam baru, membuka jalan untuk pemesanan item jangka panjang pertama dan persiapan untuk pembangunan utama dimulai di masa mendatang. Kapal selam kelas baru ini, sekarang dikenal sebagai kelas Dreadnought, akan mempertahankan rudal Trident II saat ini, dan akan menggabungkan reaktor nuklir ‘PWR3’ baru serta teknologi yang dikembangkan untuk kapal selam armada bertenaga nuklir kelas Astute dari Angkatan Laut Kerajaan. Pemungutan suara pada program pembaruan Tridentdiadakan di House of Commons pada tanggal 18 Juli 2016, dan memutuskan bahwa Inggris harus melanjutkan pembangunan kapal selam generasi berikutnya. Mosi disahkan dengan mayoritas signifikan dari 472 anggota parlemen memberikan suara mendukung dan 117 menentang. Kementerian Pertahanan menempatkan biaya pembangunan, pengujian dan penggelaran kapal pengganti sebesar £31 miliar (ditambah dana darurat sebesar £10 miliar) selama 35 tahun, atau sekitar 0,2 persen dari pengeluaran pemerintah, atau 6 persen dari pengeluaran pertahanan, setiap tahun. Pembangunan kapal pertama dimulai pada tahun 2016. Diharapkan armada kapal selam baru akan mulai beroperasi paling cepat mulai tahun 2028 dan pasti pada tahun 2030-an. Direncanakan 4 kapal kelas Dreadnought akan dibangun untuk menggantikan kelas Vanguard dengan penggantian 1-banding-1. Namun kapal baru hanya akan membawa 12 rudal balistik Trident II. Kelas Dreadnought juga akan memperpanjang umur program Trident setidaknya hingga tahun 2060-an. Dengan ini rudal Tridentakan ada dalam dinas operasional hingga 70 tahun — tidak buruk untuk rudal yang dikembangkan pada akhir tahun 1980-an.

DINAS OPERASIONAL

HMS Vanguard secara resmi ditugaskan pada tanggal 14 Agustus 1993 di hadapan Diana, Princess of Wales, dan mulai beroperasi pada bulan Desember 1994 dengan Kapten David Russell sebagai komandannya, dengan perwira mesin senior, sementara selama pembangunan, adalah Commander James Grant OBE. Sejak itu, bermarkas di Pangkalan Her Majesty’s Naval Base (HMNB) “Clyde” di Faslane – salah satu dari tiga pangkalan Angkatan Laut Kerajaan yang tersedia. Dua fasilitas tambahan Faslane yang paling terkenal adalah shiplift tertutup yang dirancang untuk mengangkat kapal selam agar bersih dari air untuk menjalani perbaikan dan pemeliharaan rutin, dan fasilitas pembangkit listrik dengan kapasitas untuk melayani kota berpenduduk 25.000 orang. Semua fasilitas pantai Inggris telah disertifikasi untuk dukungan program Trident II (D5) pada bulan September 1994, setelah menjalani tinjauan formal ekstensif terhadap proses dan berbagai teknik evaluasi. Setiap kapal selam Vanguard dirancang untuk menjalani reparasi setiap delapan atau sembilan tahun. Sekitar empat belas tahun setelah dimulainya proyek Trident, kapal selam pertama, HMS Vanguard, mulai beroperasi tepat waktu pada bulan Desember 1994. HMS Victorious mengulangi pencapaian tersebut, dengan memasuki dinas operasional pada bulan Desember 1995. Kapal selam Trident ketiga, Vigilant, ditugaskan di Barrow pada tanggal 2 November 1996. Pada akhir tahun 1997 HMS Vigilant muncul dari tempat penyimpanan senjata nuklir di Coulport yang dipersenjatai penuh dengan rudal Trident dan hulu ledak nuklir. Saat tes Vigilant menembakkan dua rudal pada Oktober 1997, kemudian memuat ulang rudal dari tanggal 19 November hingga 3 Desember, saat itu hulu ledak nuklir dipasang pada rudal di Coulport. Terdapat pemeriksaan akhir pada tanggal 05 Desember 1997, kemudian kapal selam itu mulai beroperasi.

HMS Vanguard secara resmi ditugaskan pada tanggal 14 Agustus 1993 di hadapan Diana, Princess of Wales, dan mulai beroperasi pada bulan Desember 1994 dengan Kapten David Russell sebagai komandannya, dengan perwira mesin senior, sementara selama pembangunan, adalah CommanderJames Grant OBE. (Sumber: https://www.seaforces.org/)

Kapal selam Trident Inggris keempat dan terakhir, Vengeance, diluncurkan di galangan kapal Barrow-in-Furness di Cumbria pada tanggal 22 Agustus 1998. Vengeance ditugaskan ke Royal Navy di galangan kapal GEC Marine (sebelumnya VSEL) di Barrow-in- Furness, Cumbria pada tanggal 27 November 1999. Sejak bulan Januari 1995 kapal selam Trident telah mengambil peran “sub-strategis” sekunder, dengan sejumlah rudal Trident membawa satu hulu ledak nuklir. Kapal selam cadangan dapat dipersenjatai dengan 11 rudal dengan 8 hulu ledak, 4 rudal dengan masing-masing 1 hulu ledak, ditambah Rudal Inert Aktif selama uji coba. Transisi besar pertama dari rudal Polaris ke Trident terjadi pada tahun 1996, ketika HMS Victorious dikerahkan untuk berpatroli dengan membawa SLBM TridentTrident sejak itu menjadi satu-satunya komponen senjata pencegah nuklir Inggris, menyusul penonaktifan bom nuklir WE177 oleh Royal Air Force pada tahun 1998, sebagai bagian dari Tinjauan Pertahanan Strategis Inggris. Pada akhirnya, “Armada kapal selam Trident” secara keseluruhan menghabiskan biaya sekitar 12,57 miliar pound (sekitar £ 3,6 miliar lebih sedikit secara riil daripada perkiraan awal di tahun 1982) pada kurs tahun 1996-97 dengan biaya tahunan untuk mengoperasikan grup tersebut dilaporkan mendekati 200 juta pound. Perkiraan biaya yang dikeluarkan ini mencakup biaya tenaga kerja dan biaya terkait, perbaikan kapal selam, penyimpanan dan biaya transportasi, bagian dari biaya operasional fasilitas pantai, elemen biaya Pembuatan Senjata Atom, dukungan dalam layanan kapal selam dan sistem persenjataan mereka, serta biaya mempensiunkan dan pembongkaran. Satu kapal kelas Vanguard kabarnya melakukan patroli deterrence pada satu waktu, dan sebuah kapal cadangan juga tersedia. 

Menyusul penonaktifan bom nuklir WE177 oleh Royal Air Force pada tahun 1998, sebagai bagian dari Tinjauan Pertahanan Strategis Inggris. Pada akhirnya, “Armada kapal selam Trident” menjadi satu-satunya komponen senjata pencegah nuklir Inggris. (Sumber: https://www.seaforces.org/)

Pada bulan Februari 2002, HMS Vanguard tiba di Pangkalan Angkatan Laut Devonport untuk memulai reparasi selama dua tahun termasuk pemasangan inti reaktor baru, yang diselesaikan pada bulan Januari 2005. Setelah uji coba laut, termasuk uji peluncuran rudal balistik Trident II D5, kapal tersebut telah kembali bertugas di armada. Selama reparasi ini, Vanguard dinaiki oleh sepasang pengunjuk rasa anti-nuklir yang menghabiskan setengah jam di kapal sebelum dicegat. Mereka didakwa merusak pagar yang mereka potong untuk mengakses kapal selam. Sementara itu sebuah dok kering baru tercatat selesai dibangun pada tahun 2001 untuk mereparasi Vanguard dan kapal selam bertenaga nuklir RN lainnya. Pada bulan Desember 2004, Devonport Management Ltd. (DML) menyelesaikan pengisian bahan bakar pertama dan perombakan kelas Vanguard di Galangan Kapal Devonport yang terletak di dekat Plymouth. Perusahaan ini dipilih dari lokasi tradisional di Rosyth karena perubahan yang dilakukan pada Dok 9 mereka untuk mengakomodasi kapal berudal Trident dan teknik yang telah ditingkatkan untuk memastikan keselamatan dan aspek lainnya selama proses pengisian bahan bakar. Kapal-kapal selam Inggris masing-masing direncanakan untuk menjalani Long Overhaul Program with Refueling (LOP(R)) untuk memperbarui kemampuan operasional mereka. HMS Victorious mulai direparasi pada bulan Januari 2005, yang selesai pada bulan Juli 2008. Setelah uji coba laut, dia kembali beroperasi pada bulan Juli 2009. HMS Vigilant tiba di Pangkalan Angkatan Laut Devonport untuk menjalani reparasi selama 42 bulan pada bulan Oktober 2008. Kapal selam ini bergabung kembali dengan armada pada bulan Maret 2012.

Pada bulan Februari 2002, HMS Vanguard tiba di Pangkalan Angkatan Laut Devonport untuk memulai reparasi selama dua tahun termasuk pemasangan inti reaktor baru, yang diselesaikan pada bulan Januari 2005. (Sumber: https://www.seaforces.org/)

Pada bulan Desember 2010, Babcock dikontrak untuk memulai tahap perencanaan perbaikan HMS Vengeance. Ini adalah yang keempat di kelasnya yang menjalani Long Overhaul Period and Refuel (LOP (R)) di Devonport Royal DockyardUpgrade selama 42 bulan akan menyediakan inti reaktor terbaru, pengisian bahan bakar, perombakan komponen, dan peningkatan sistem senjata Vengeance. Reparasi diharapkan akan dimulai setelah HMS Vigilantmenyelesaikan LOP (R) pada tahun 2012. Pada bulan Maret 2012, perusahaan pertahanan Babcockpada akhirnya mendapat kesepakatan senilai £350 juta untuk meng-upgrade HMS Vengeance. Pekerjaan pemutakhiran akan mencakup perombakan total peralatan, peningkatan kemampuan peluncuran rudal, dan peningkatan sistem komputer. Inti reaktor baru juga akan dipasang. Kementerian Pertahanan mengatakan pekerjaan di kapal kelas Vanguard ini akan mengamankan 1.000 pekerjaan di Babcock, 300 di perusahaan lain di Plymouth, dan 700 di tempat lain. Pada tanggal 4 Februari 2009, HMS Vanguard bertabrakan dengan kapal selam Prancis “Triomphant” di perairan Atlantik. Kecelakaan itu mengakibatkan kerusakan struktural tetapi HMS Vanguard diizinkan kembali ke Faslane, Skotlandia untuk diperbaiki dan bisa berlayar kembali dengan kekuatannya sendiri. Pernyataan yang muncul kemudian menyatakan bahwa tabrakan terjadi dengan kecepatan lambat, dan tidak ada korban luka. Vanguard mengalami kerusakan pada selubung luar di area kompartemen rudal, yang membutuhkan perbaikan.

Anggota Royal Navy di fasilitas pelatihan untuk tim navigasi kapal selam di HM Naval Base Clyde. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

Sementara itu pada tahun 2007 tidak dimungkinkan untuk memberikan tanggal pensiun yang tepat untuk empat kapal selam Kelas Vanguard. Seperti yang ditunjukkan dalam Buku Putih di bulan Desember 2006 tentang masa depan sistem deterrence nuklir Inggris, Pemerintah percaya bahwa umur desain asli kapal selak dapat diperpanjang sekitar lima tahun dan karenanya kapal selam kelas Vanguard pertama akan berhenti beroperasi sekitar tahun 2022 dan yang kedua sekitar tahun 2024 dan pekerjaan sedang berlangsung untuk menentukan tanggal pensiun yang optimal untuk dua kapal sisanya. Di samping reaktor operasional di kapal selam rudal balistik ini, sebuah reaktor prototipe dari kelas yang sama telah diuji di tempat uji reaktor angkatan laut di Dounreay di Skotlandia sejak tahun 2002. Tujuannya adalah untuk membantu menilai bagaimana inti reaktor di dalam kapal selam kelas ini akan bekerja dari waktu ke waktu. Oleh karena reaktor itu telah dijalankan untuk periode yang jauh lebih lama dan pada intensitas yang jauh lebih tinggi daripada inti dari jenis yang sama di kapal selam yang dipakai di Angkatan Laut, hal ini memungkinkan pihak Angkatan Laut mengidentifikasi usia dini atau masalah terkait penggunaan yang mungkin muncul di kemudian hari pada inti reaktor. Pada bulan Januari 2012, radioaktif tingkat rendah terdeteksi di air pendingin yang mengelilingi inti prototipe. Tingkat radioaktif yang rendah adalah produk normal dari reaksi nuklir yang terjadi di dalam bahan bakar, tetapi biasanya tidak masuk ke air pendingin. Air terkandung di dalam sirkuit reaktor yang disegel, dan dapat diyakini bahwa tidak ada kebocoran radiasi dari sirkuit yang disegel itu. Regulator Keamanan Nuklir Pertahanan independen dan Badan Perlindungan Lingkungan Skotlandia terus diinformasikan mengenai hal ini. Ketika radioaktif pendingin pertama kali terdeteksi, reaktor dimatikan sebagai tindakan pencegahan. Menyusul investigasi dan serangkaian uji coba, dan dengan persetujuan regulator yang relevan, reaktor diaktifkan kembali pada bulan November 2012. Akibatnya, dari pengujian ini Angkatan Laut harus mempertimbangkan kemungkinan, betapapun jauhnya, bahwa masa operasi yang bermanfaat dari desain inti khusus ini mungkin tidak selama yang diharapkan sebelumnya. Penemuan ini menyebabkan Vanguard dijadwalkan untuk diisi bahan bakar dalam “periode pemeliharaan mendalam” berikutnya, dalam waktu 3,5 tahun sejak tahun 2015, dan tindakan darurat diterapkan pada kapal selam kelas Vanguard dan Astute lainnya, dengan biaya £270 juta. Hal ini tidak diungkapkan kepada publik hingga tahun 2014.

Personel Angkatan Laut Kerajaan Inggris merespons kebakaran di ruang kontrol simulator kapal Kelas Vanguard. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

Pada bulan Maret 2015 Pemerintah memutuskan untuk mengisi bahan bakar reaktor nuklir di HMS Vanguard, yang tertua dari empat kapal selam rudal balistik Inggris, selama periode pemeliharaan mendalam yang direncanakan, yang dimulai pada tahun 2015. Ini akan menjadi yang kedua kalinya reaktor Vanguard diisi bahan bakar sejak kapal itu mulai beroperasi pada tahun 1993. Vanguard akhirnya kembali aktif bertugas pada Juli 2022 setelah menghabiskan waktu hampir 7 tahun untuk menjalani reparasi. Pada tanggal 16 Agustus 2022 Vanguard diserahkan kembali ke Royal Navy dalam sebuah upacara yang diadakan di HMNB Devonport, dan pada tanggal 9 Mei 2023 dia berangkat melaut. Sementara itu keputusan apakah akan mengisi bahan bakar kapal selam tertua berikutnya, HMS Victorious, ketika dia memasuki periode pemeliharaan mendalam berikutnya yang direncanakan tidak perlu dibuat hingga tahun 2018. Ini akan diinformasikan melalui analisis lebih lanjut dari data dari reaktor di Dounreay dan pemeriksaan inti setelah reaktor dinonaktifkan. Pada bulan Februari 2023, Royal Navy mulai menyelidiki klaim bahwa baut yang rusak untuk ruang reaktor di Vanguard tidak cukup diperbaiki dengan hanya menggunakan lem, selama tujuh tahun reparasi. Setelah kepala beberapa baut dipotong setelah terlalu dikencangkan, pekerja untuk firma pertahanan Babcock diduga telah merekatkan kembali kepala baut, daripada mengganti baut seluruhnya. Baut yang direkatkan menahan insulasi pada pipa pendingin untuk reaktor nuklir, dan ditemukan sesaat sebelum pengaktifan reaktor. Menteri Pertahanan Ben Wallace menuntut pertemuan dan “jaminan tentang pekerjaan di masa depan” setelah The Sun melaporkan masalah tersebut. Babcock adalah salah satu kontraktor pertahanan terbesar Inggris, dengan kontrak untuk pemeliharaan armada kapal selam kelas Astute dan kelas Vanguard Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Menteri Negara Bayangan Partai Buruh untuk Pertahanan John Healey menyatakan bahwa “Menteri Pertahanan harus memastikan kontraktor melakukan pemeliharaan untuk kemampuan kritis ini dengan aman, tepat waktu, dan sesuai dengan anggaran.” 

HMS Victorious

Pada November 2000, saat melakukan perjalanan di permukaan, Victorious kandas di Skelmorlie Bankdi atas Firth of Clyde di Skotlandia. Dia menjadi kapal kedua di kelas yang melakukan reparasi, selama waktu itu dia dilengkapi dengan reaktor Core H yang memastikan bahwa kapal tidak perlu mengisi bahan bakar lagi sampai akhir masa kerjanya. Pada tahun 2008, dia menjalani uji coba laut sebelum melanjutkan patroli pada tahun 2009. Pada tahun 2013, Victorious menyelesaikan patroli deterrent ke-100 Inggris dengan kapal selam kelas Vanguard. Pada tahun 2022, Victorious terpaksa muncul ke permukaan di Atlantik Utara setelah terjadi kebakaran di modul listriknya. Seorang juru bicara Royal Navy mengatakan kapal selam itu tidak dikerahkan secara aktif dalam patroli continuous at-sea deterrent (CASD), melainkan dalam perjalanan ke Amerika Serikat untuk menjalani serangkaian latihan. Victorious kemudian kembali ke markasnya di Faslane, Skotlandia.

HMS Victorious dekat Faslane, Skotlandia pada bulan April 2013. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

HMS Vigilant

Pada tahun 2002, pengunjuk rasa dari Trident Plowshares menembus jaringan pengamanan di Pangkalan Angkatan Laut Faslane tempat kapal selam kelas Vanguard berpangkalan. Dua pengunjuk rasa berhasil menyemprot cat ke Vigilant dengan simbol CND dan tulisan “Vile“. Vigilant tiba di Devonport pada tanggal 11 Oktober 2008 untuk menjalani perbaikan besar-besaran. Vigilant kembali ke armada pada tanggal 27 Maret 2012 setelah menjalani perbaikan senilai £300 juta. Pada tahun 2013, dia melakukan uji tembak senjata utamanya, yaitu rudal Trident D5 setelah tiga tahun. Vigilant kembali dari patroli pada 23 Desember 2016 sebelum Natal. Pada bulan Oktober 2017, terungkap bahwa kapten kapal telah dicopot dari jabatannya menyusul tuduhan “hubungan yang tidak pantas” dengan seorang anggota awak perempuan. Bersama kapten, pejabat eksekutifnya juga dicopot dari jabatannya di tengah tuduhan hubungan yang tidak pantas dengan anggota awak perempuan yang berbeda. Belakangan bulan itu, dilaporkan bahwa sembilan awak telah diberhentikan karena menyalahgunakan kokain.

HMS Vigilant adalah salah satu armada Inggris yang terdiri dari empat kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir kelas Vanguard yang membawa sistem rudal nuklir Trident. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

HMS Vengeance

Pada tanggal 31 Maret 2011, saat melakukan latihan Vengeance mengalami penyumbatan pada propulsornya yang menyebabkan penurunan kemampuan propulsi. Kapal itu kemudian kembali ke pangkalan angkatan laut Faslane di permukaan dengan kekuatannya sendiri. Menurut MOD, masalahnya tidak terkait dengan nuklir. Pada tahun 2012, Vengeance memulai reparasi selama 40 bulan di HMNB Devonport dekat Plymouth dengan mengisi bahan bakar reaktornya dan memperbarui mesin dan elektroniknya. Selama periode itu kapal saudaranya Vigilant mengambil tempatnya dalam rotasi patroli. Vengeance berlayar dari Devonport pada tanggal 4 Desember 2015, dimana tempatnya di reparasi diambil oleh VanguardVengeance kemudian menjalani uji coba dari bulan Januari 2016 hingga Juni 2016 dan menembakkan rudal D5 yang tidak berhulu ledak selama Demonstration and Shakedown Operation (DASO) yang memungkinkannya kembali ke armada. Sementara penembakan rudal berhasil, rudal itu sendiri mengalami kegagalan selama penerbangan dan uji coba dihentikan.

HMS Vengeance kembali ke HMNB Clyde pada tahun 2007. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

SPESIFIKASI

Type: Kapal Selam Nuklir Pembawa Rudal Balistik

Bobot Menyelam: 15,900 t (15,600 long tons; 17,500 short tons)

Panjang: 149.9 m (491 ft 10 in)

Lebar: 12.8 m (42 ft 0 in)

Draught: 12 m (39 ft 4 in)

Mesin

  • 1 × Reaktor nuklir Rolls-Royce PWR2,
  • 2 × mesin turbin GEC; berkekuatan 27.500 shp (20,5 MW)
  • 1 × poros, propulsor jet pompa
  • 2 × motor propulsi tambahan yang dapat ditarik
  • 2 × Generator Allen turbo (berkekuatan 6 MW)
  • 2 × mesin diesel alternator Paxman; berkekuatan 2.700 shp (2,0 MW)

Kecepatan: Lebih dari 25 knot (46 km/j; 29 mph), saat menyelam

Jangkauan: Hanya dibatasi oleh makanan dan komponen mekanis

Awak: 135

Peralatan Sensor dan Pemrosesan

  • BAE Systems SMCS
  • Radar navigasi I-band Tipe 1007 Kelvin Hughes
  • Suite sonar komposit Thales Underwater Systems Tipe 2054 yang terdiri dari: 
    • Sonar Tarik Marconi/Ferranti Type 2046
    • Sonar pencarian aktif dan pasif yang dipasang di lambung kapal Type 2043
    • Sonar pencegat pasif Type 2082 
  • Periskop pencari Pilkington Optronics CK51
  • Periskop serang Pilkington Optronics CH91

Perangkat Peperangan Elektronik & Decoy

  • Dua peluncur SSE Mk10 untuk umpan torpedo Tipe 2066 dan Tipe 2071
  • Perangkat Intersep pasif RESM Racal UAP

Persenjataan

  • Tabung torpedo kaliber 4 × 21 inci (533 mm) untuk:
    • Torpedo kelas berat Spearfish
  • 16 × tabung rudal balistik untuk:
    • 8–16 rudal Lockheed Trident II D5 SLBM (masing-masing membawa hingga 8 hulu ledak)

Diterjemahkan dan ditambahkan kembali dari:

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Vanguard-class_submarine

SSBN Vanguard Class

https://www.naval-technology.com/projects/vanguard-submarine/

Vanguard class Ballistic missile submarine

https://www.militarytoday.com/navy/vanguard_class.htm

Vanguard Class SSBN Conversion To Mother Submarine By H I Sutton; Fri 16 April 2021

http://www.hisutton.com/Royal-Navy-Vanguard-Class-SSGAN-Concept.html

HMS Vanguard (S28) Ballistic Missile Submarine [ 1994 ]

https://www.militaryfactory.com/ships/detail.php?ship_id=HMS-Vanguard-S28

Vanguard

https://www.globalsecurity.org/wmd/world/uk/vanguard.htm

Britain’s Vanguard-Class Nuclear Submarines Are Among the World’s Best by Caleb Larson

https://nationalinterest.org/blog/reboot/britains-vanguard-class-nuclear-submarines-are-among-worlds-best-193784

HMS VANGUARD (S28)

https://www.royalnavy.mod.uk/our-organisation/the-fighting-arms/submarine-service/ballistic-submarines/hms-vanguard

https://en.m.wikipedia.org/wiki/HMS_Vanguard_(S28)

https://en.m.wikipedia.org/wiki/HMS_Vengeance_(S31)

https://en.m.wikipedia.org/wiki/HMS_Vigilant_(S30)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *