Sejarah Militer

Mengenal Kapal Selam Mini Kelas Sang-O asal Korea Utara

Kapal selam kelas Sang-O (“Hiu”) (Hangul: 상어급 잠수함) adalah kapal selam pesisir bertenaga diesel-elektrik yang beroperasi dengan Angkatan Laut Rakyat Korea, atau angkatan laut Korea Utara. Kelas ini adalah kelas kapal selam buatan dalam negeri terbesar di negara tersebut. Meskipun sebagian besar kemampuan militer Korea Utara dirahasiakan, dilaporkan bahwa Korea Utara memiliki 40 kapal selam kelas Sang-O pada bulan Februari 2021.

Kapal selam pesisir kelas Sang-O asal Korea Utara. (Sumber: https://nationalinterest.org/)

DESAIN

Kelas Sang-O dilaporkan lebih besar dari kapal selam mini, namun lebih kecil dari kapal selam kelas Romeo dan Whiskey. Kapal selam kelas Sang-O (Shark) lebih besar dan lebih mumpuni dibandingkan kelas Yugo, yang sudah ada sebelumnya. Kelompok kapal selam Kelas Sang-O menawarkan kemampuan serang dasar, pengintaian dan penyebaran ranjau meskipun tidak memiliki fungsi penembakan rudal dan semuanya adalah kapal bertenaga diesel yang hanya diizinkan untuk berlayar di dekat garis pantai Korea Utara (dibandingkan dengan melakukan operasi di perairan dalam). Jumlah kru kapal selam Sang-O umumnya hanya lima belas orang, sesuai dengan dimensi kapal yang sangat sederhana dan kompak yang mencakup panjang 34 meter dan lebar 3,8 meter. Dengan panjang ini, kapal selam kelas Sang-O berada di antara kapal selam mini dan kapal selam pantai kecil seperti Type-206 dari Jerman. Bobotnya adalah sebesar 275 ton saat muncul ke permukaan dan 370 ton saat menyelam. Jangkauan kapal selam ini diberitakan mencapai 1.500 mil laut (2.778 km) dengan kedalaman menyelam yang pernah diuji adalah hingga 150 meter. Kecepatan yang dilaporkan mencakup kecepatan berlayar di permukaan sebesar 7,5 knot (13,89 km/jam) dan kecepatan di bawah air sebesar 9 knot (16,6 km/jam) – membuat kelas Sang-O tidak terlalu cepat dalam kondisi apa pun. Perangkat radar dan sonar tipikal yang dipasang pada sebagian besar grup kapal selam kelas Sang-O hanya menyediakan kebutuhan fungsionalitas dasar menyelam di bawah air. Persenjataan standarnya adalah sepasang tabung torpedo kaliber 533 mm yang menghadap halauan dan menembakkan torpedo 53-65KE buatan Rusia dan 16 ranjau, namun ada pula yang tidak bersenjata dan digunakan untuk membawa pasukan komando Korea Utara. Seperti kapal selam mini, persenjataan torpedo kapal selam kelas Sang-O terbatas pada apa yang ada di dalam tabung dan tidak ada ruang untuk memuat ulang torpedo di dalam kapal. Hal ini membatasi kemampuan tempurnya dalam peran anti-kapal. Bentuk desain keseluruhan kapal selam kelas Sang-O adalah tipikal kapal selam serang berukuran kompak dengan haluan berbentuk bulat, menara di bagian tengah, dan bagian buritan yang meruncing. Sirip penyelaman dipasang jauh ke depan dan rendah di sepanjang haluan.

Desain kapal selam kelas Sang-O. (Sumber: https://laststandonzombieisland.com/)
Interior kapal selam kelas Sang-O. (Sumber: https://www.shutterstock.com/)
Kapal selam kelas Sang-O yang ditangkap sekarang dipajang di Taman Tongil di Korea Selatan. Baling-balingnya, yang terselubung, tidak terlihat jelas pada gambar ini. Baling-baling itu dilepas dan dipajang di sebelah kapal. (Sumber: http://www.hisutton.com/)

Dilaporkan pada bulan Maret 2011 bahwa versi baru kelas Sang-O telah dikerahkan oleh Korea Utara. Citra satelit dari tahun 2005 menunjukkan Sang-O II / K-300 mungkin diproduksi di pangkalan angkatan laut Mayang-do dan dipasang di dok kering yang terletak di koordinat 39.9978 N, dan 128.20019 E. Rekaman lain dari dermaga terdekat Sinp’o tampaknya menggambarkan Sang-O II / K-300 pada awal tahun 2004 (di koordinat 40 01’31.20″N 128 09’55.80″E). Citra satelit selanjutnya menunjukkan Sang-O II / K-300 dikerahkan ke Pangkalan Angkatan Laut kapal selam Ch’aho-rodongjagu di koordinat 40.205441 N 128.649524 E di pantai timur Korea Utara. Menurut Jurnal KPA, keputusan untuk mengembangkan versi Sang-O yang lebih besar dan lebih baik diambil pada akhir tahun 1990-an atau awal tahun 2000. Sang-O II / K-300 adalah versi lanjutan dari Kapal selam Kelas Sang-O asli dengan perkiraan panjang 39 hingga 40 meter dan bobot permukaan sekitar 300 hingga 340 ton, serta bentuk menara yang didesain ulang. Modifikasi pastinya masih belum jelas, namun penambahan panjang memungkinkan dilakukannya pengisian ulang torpedo. Peningkatan panjang dan volume internal juga menunjukkan peningkatan jangkauan operasional kapal selam dan kemampuan membawa pasukan/peralatan. Kecepatan tertinggi kelas Sang-O juga dilaporkan lebih tinggi pada model terbaru, yang berarti sistem propulsi yang lebih baik mungkin ditempatkan pada ruang yang lebih besar. Menurut laporan versi kelas Sang-O baru ini memiliki kecepatan tertinggi hingga tiga belas knot (24,06 km/jam). Sistem propulsinya tidak sepenuhnya diketahui karena mungkin merupakan warisan dari desain kelas Sang-O sebelumnya atau buatan lokal yang sepenuhnya baru. Varian bersenjata versi ini diyakini mampu membawa, selain torpedo, ranjau laut, sedangkan versi Biro Pengintaian mampu membawa antara tiga puluh lima hingga empat puluh penumpang dan awak.

Gambar perkiraan kapal selam kelas Sang-O II / K-300. (Sumber: http://www.hisutton.com/)

PERSENJATAAN

Torpedo Type 53

Torpedo tipe 53 digunakan pada hampir semua kapal selam Soviet dan banyak kapal perang permukaannya, serta kapal-kapal perang negara-negara yang punya hubungan militer dekat dengan Soviet/Russia. Kapal permukaan menggunakan varian anti-kapal selam, kecuali untuk kapal torpedo di awal Perang Dingin yang juga menggunakan varian anti-kapal. Kebanyakan Tipe 53 yang digunakan dalam peran anti-kapal permukaan menggunakan hulu ledak berbobot 200 hingga 300 kg. Varian anti-kapal selam memiliki ukuran hulu ledak lebih kecil antara 100 hingga 200 kg. Sistem peledakannya berdasarkan deteksi akustik, kontak atau peledakan berdasar waktu tertentu, atau kombinasi keduanya. Jarak jangkau dari Torpedo tipe 53 bervariasi, tergantung versinya, misal Tipe 53-65 memiliki jangkauan antara 18-22 km, dengan kecepatan maksimalnya antara 44-45 knot. Sedangkan tipe SAET (Samonavodiashaiasia Akustisticheskaia Elektricheskaia Torpeda)-50 memiliki jangkauan pendek sekitar 6 km saja. Tipe 53 juga ada yang memiliki hulu ledak nuklir berkekuatan 20 kT yang akan meledak di lokasi yang telah ditentukan. Versi terakhir di kelas ini adalah torpedo laut berat UGST (Fizik-1) memiliki jangkauan hingga 60 km (versi ekspor jangkauannya dibatasi hingga 40 km).

Torpedo Tipe 53-65. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

SEJARAH PENGOPERASIAN

Meskipun kekuatan kapal selam Korea Utara mencerminkan teknologi kuno menurut standar Barat, kapal selam Korea Utara pada masa perang akan menghadirkan tantangan yang signifikan, khususnya di wilayah pesisir. Korea Utara telah menempatkan prioritas tinggi pada program pembangunan kapal selam yang terus berjalan meskipun negara tersebut mengalami kesulitan ekonomi. Sebagai bagian dari armada kapal selam yang lebih besar, banyak kapal selam pesisir dan kapal selam mini dimiliki Korea Utara, yang menunjukkan karakteristik penting dari militer Korea Utara. Contoh kapal selam kecil Korea Utara adalah kapal selam kelas Sang-O, kapal selam sederhana ini dibuat dalam dua varian, untuk digunakan dalam operasi rahasia Pasukan Operasi Khusus (SOF), peranjauan, atau perang antipermukaan. Kapal Selam Kelas Sang-O diperkenalkan pada tahun 1991, dan diproduksi di Galangan Kapal Bong Dao Bo di Sinpo, di Pantai Timur. Sebagian besar tampaknya dibangun pada tahun 1991-1997, termasuk beberapa di Pantai Barat (mungkin di Nampo). Banyak dari kapal selam ini yang masih tetap aktif dalam dinas operasional hingga tahun 2016. Dengan sekitar 70 kapal, Korea Utara mungkin merupakan salah satu pemilik armada kapal selam terbesar di dunia. Jumlah armada kapal selamnya hanya dapat disaingi oleh angkatan laut AS dan PLAN (Angkatan Laut China). Meskipun kapal selam Korea Utara sebagian besar mungkin berukuran kecil atau kuno, personel yang mengawaki kapal-kapal selam tersebut memiliki rekam jejak yang terbukti. Mereka menunjukkan kesetiaan, disiplin, kompetensi dasar angkatan laut dan kepemimpinan yang agresif. Di sisi lain ketergantungan Korea Utara pada kapal selam memperlihatkan kenyataan pahit bagi negara tersebut, bahwa angkatan laut dan udara AS dan Korea Selatan kini jauh lebih unggul dari mereka, sehingga satu-satunya cara bagi angkatan laut Pyongyang untuk bisa bertahan adalah dengan menyelam di bawah air. 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, diatas kapal selam milik Chosŏn-inmingun Haegun (AL Korea Utara). Diatas kertas Korea Utara mungkin merupakan salah satu pemilik armada kapal selam terbesar di dunia. (Sumber: https://taskandpurpose.com/)

Kelas Sang-O adalah komponen utama yang membentuk armada kapal selam Angkatan Laut Korea UtaraSecara populasi kapal Selam Kelas Sang-O adalah kelas kapal selam buatan Korea Utara terbesar di negara tersebut. Banyak yang berasumsi bahwa, meskipun kekuatan kapal selam Angkatan Laut Korea Utara sangat besar (kedua setelah Amerika Serikat di atas kertas), armada kapal selamnya sebagian besar kalah kualitasnya dengan armada kapal selam modern yang ada secara global. Namun, kekuatan ini masih memberikan beberapa nilai taktis dan strategis karena dapat digunakan dalam aksi gangguan dan pencegahan ketika Korea Utara ditekan dan juga bisa menimbulkan ancaman terhadap kapal permukaan Korea Selatan (baik dari tipe komersial maupun militer). Seperti halnya kapal selam pada umumnya, kapal-kapal ini sesuai dengan pola prioritas militer Korea Utara yang berkonsep asimetris. Seperti kapal-kapal konvensional lainnya, kapal selam pesisir dan kapal selam mini Korea Utara tidak memiliki kemampuan setara dibandingkan dengan kapal-kapal angkatan laut musuh utamanya, namun kemungkinan besar masih akan menjadi ancaman bagi kapal-kapal, pelabuhan, dan kapal musuh ketika dikerahkan dalam gerombolan. Namun, tidak seperti kapal selam serangan konvensional yang lebih besar, kapal selam pesisir dan mini Korea Utara tidak mampu melakukan patroli dalam jangka panjang, dan terbatas pada peran pertahanan pantai. Meskipun terdapat keterbatasan di atas, kapal-kapal selam ini tetap merupakan ancaman potensial. Dipercaya bahwa kapal selam mini Korea Utara bertanggung jawab atas tenggelamnya korvet Cheonan Angkatan Laut ROK pada tahun 2010 yang menyebabkan 46 pelaut Korea Selatan tewas, hal ini menunjukkan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kapal-kapal ini.

Empat foto menunjukkan kerusakan ROKS Cheonan — searah jarum jam dari kiri atas: (1) Cerobong rusak; (2) bagian depan (sisi kiri) yang menunjukkan titik putus kapal; (3) pecahan besar terangkat dari laut; (4) tanda tekanan air pada dasar lambung kapal. Tenggelamnya ROKS Cheonan, menunjukkan potensi ancaman kapal selam mini Korea Utara. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Selain itu, kapal selam pesisir dan mini memberikan utilitas dan fleksibilitas bagi Korea Utara yang mencerminkan keinginan Korea Utara yang lebih besar akan nilai strategis dalam kemampuan militernya. Selain potensinya untuk digunakan melawan kapal-kapal musuh, kapal-kapal selam pesisir dan kapal selam mini juga cocok untuk digunakan sebagai kapal infiltrasi untuk memasukkan personel pasukan khusus Korea Utara. Korea Utara diketahui mengoperasikan Pasukan Operasi Khusus yang terdiri dari sekitar 200.000 tentara berkemampuan tinggi yang dilatih untuk melancarkan operasi pengintaian dan sabotase, dan kemungkinan besar akan memainkan peran penting dalam konflik besar di Semenanjung Korea sebagai penyusup di area garis belakang lawan. Korea Utara mempertahankan sejumlah kemampuan untuk mengerahkan tentara operasi khususnya, termasuk pengerahan kapal selam pesisir dan kapal selam mini yang dioperasikan oleh Biro Umum Pengintaian (Reconnaissance General Bureau/RGB), organisasi intelijen militer negara tersebut. Di dalam RGB, Biro Pertama – yang bertanggung jawab atas operasi pengawalan – diyakini mengoperasikan sejumlah kapal, begitu pula Departemen Maritim di Biro Kedua. Satu unit kapal kelas ini ditangkap oleh Angkatan Laut Republik Korea (Korea Selatan) setelah kandas pada tanggal 18 September 1996 dalam insiden infiltrasi kapal selam Gangneung. Misi mereka adalah memata-matai instalasi angkatan laut di daerah tersebut dan kemudian kembali. Namun, misi yang lebih besar diduga adalah untuk membunuh Presiden Korea Selatan Kim Young-sam. Menurut rencana “Tim pengintai” bersama dengan kapal selam kelas Sang-O akan membantu menurunkan tim “pembunuhan”, mensurvei fasilitas pemerintah Korea Selatan, dan kembali. “Tim pembunuh” akan membunuh presiden Kim Young-sam di Chuncheon, kota terdekat. Presiden Kim diketahui berencana mengunjungi Chuncheon untuk membuka acara olahraga nasional yang akan diadakan pada tanggal 7 Oktober. Kapal selam tersebut, yang mengirim pasukan komando yang terdiri dari tiga orang ke darat dua hari sebelumnya untuk mengintai pangkalan angkatan laut Korea Selatan, gagal menjemput rombongan tersebut pada malam sebelumnya. Pada upaya kedua, kapal selam itu kandas dan terjebak di garis pantai. Di atas kapal selam itu setidaknya ada dua puluh satu awak dan direktur serta wakil direktur Departemen Maritim. Kapal selam Korea Utara ini kemudian terdampar di bebatuan bawah air, memaksa awaknya keluar dan mencoba kembali ke Korea Utara. Sebuah rencana yang lebih mudah diucapkan ketimbang dilaksanakan. Bermusuhan sejak pecahnya perang pada tahun 1950, kedua Korea masih terpecah belah oleh perbatasan yang dijaga paling ketat di dunia – perbatasan yang selalu coba ditembus oleh pihak Korea Utara. 

Sebuah kapal selam kelas Sang-O rusak selama misi infiltrasi di lepas pantai Korea Selatan pada tanggal 8 September 1996. Kapal selam tersebut telah mendaratkan 3 agen pada tanggal 15 September dan mencoba menjemput mereka ketika baling-balingnya rusak. 25 awak dan pasukan komando diatas kapal kemudian melarikan diri dan melakukan serangkaian pertempuran kecil dengan pasukan Korea Selatan ketika mencoba melarikan diri ke perbatasan. Satu ditangkap dan sisanya dibunuh, sepuluh oleh komandan mereka sendiri yang tampaknya bunuh diri. 11 tentara Korea Selatan dan 6 warga sipil juga tewas. (Sumber: http://www.hisutton.com/)
Personel Korea Selatan memeriksa kapal selam kelas Sang-O yang ditinggalkan awaknya. (Sumber: https://www.globalsecurity.org/)

Pendaratan kapal selam Korea Utara yang diisi dengan 25 pasukan komando bersenjata lengkap ini serta merta mengejutkan pemerintah Korea Selatan ketika diketahui tentara komunis menyeberang ke darat 90 mil (145 km) timur laut Seoul. Pasukan lintas udara dan pasukan khusus Korea Selatan lalu dikerahkan untuk memulai perburuan selama empat puluh sembilan hari. Pertempuran mematikan kemudian terjadi saat pasukan komando Korea Utara berusaha melarikan diri ke utara, dengan sebagian besar anggota tim terbunuh bersama dengan beberapa tentara Korea Selatan dan warga sipil tak berdosa. Selama operasi berikutnya untuk mengumpulkan pasukan musuh (yang telah meninggalkan kapal selam mereka), dua belas orang Korea Selatan tewas (Delapan tentara ROK dan empat warga sipil Korea Selatan) dan dua puluh empat orang Korea Utara tewas. Satu penyusup Korea Utara berhasil ditangkap hidup-hidup bersama dengan kapal selam yang ditinggalkan. Banyak dari orang-orang Korea Utara ini yang bunuh diri atau dibunuh oleh atasan mereka untuk mencegah penangkapan. Sementara itu pelaut atau agen Korea Utara yang tersisa diyakini telah kembali melintasi DMZ. Di sisi lain konfigurasi kapal selam kelas Sang-O yang dirampas menimbulkan teka-teki. Begitu berada di dalam kapal selam, banyak orang bertanya-tanya bagaimana lebih dari 26 orang bisa muat di ruang sempit seperti itu, apalagi untuk tinggal dalam waktu lama. Menyusul kejadian ini, Korea Utara secara resmi kemudian meminta maaf dan meyakinkan bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk mencegah hal serupa terjadi lagi. Namun demikian dua tahun kemudian kapal selam lain, kelas Yugo yang jauh lebih kecil, ditemukan terjerat jaring ikan kapal Korea Selatan dekat pelabuhan Sokcho. Di dalamnya terdapat pemandangan yang mengerikan: lima awak kapal selam dan empat agen Biro Pengintaian, semuanya tewas karena luka tembak. Para kru telah dibunuh oleh agen, yang segera melakukan bunuh diri saat kapal selam ditarik kembali ke pelabuhan Korea Selatan. Kapal selam tersebut diperkirakan terjerat jaring kapal nelayan dalam perjalanan pulang ke Korea Utara, setelah menjemput sekelompok agen yang telah menyelesaikan misi di darat. Kapal selam kelas Sang-O yang disita pada insiden yang terjadi pada tahun 1996 kemudian dipajang di Taman Unifikasi dekat Gangneung, yang dibuka pada tanggal 26 September 2001.

Pengunjung keluar dari kapal selam kelas Sang-O Korea Utara, yang terdampar di perairan Korea Selatan pada tahun 1996. Kapal ini dipajang di Taman Tongil di Gangneung, Gangwon, Korea Selatan. (Sumber: https://www.telegraph.co.uk/)

SPESIFIKASI

Kelas Sang-O

Type : Kapal Selam Pesisir

Bobot

Panjang : 34 m (111 ft 7 in)

Lebar : 3.8 m (12 ft 6 in)

Mesin 

Diesel-Listrik: 1 mesin diesel kecil, 1 motor listrik, 1 poros baling-baling

Kecepatan :

Jangkauan : 1,500 nmi (2,800 km; 1,700 mi)

Kedalaman Menyelam : 150 m (490 ft), dengan kemampuan bertahan di dasar laut

Kapasitas : 0 (10/11 di versi pengintai)

Awak : 15

Sistem Sensor & Pemrosesan :

Radar :

Passive RWR/ESM/SIGINT :

Sonar :

Persenjataan :

Catatan :

Kelas Sang-O II / K-300

Bobot:

Panjang : 39 meter

Lebar : 3,8 meter

Tinggi : 6,7 meter (keseluruhan)

Mesin : 1 motor listrik

Kecepatan : dilaporkan 13 knot (24.06 km/jam)

Jangkauan : tidak diketahui

Kedalaman Menyelam : 150 m (490 ft)

Jumlah Kru : tidak diketahui

Persenjataan (kapal selam serang) :

Diterjemahkan dan ditambahkan kembali dari:

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sang-O-class_submarine

Sang-O (class) Diesel-Electric Attack Submarine / Coastal Patrol Submarine [ 1991 ]

https://www.militaryfactory.com/ships/detail.php?ship_id=sang-o-attack-submarine-north-korea#google_vignette

North Korean Navy Submarine Type Guide By HI Sutton, Sunday 24 October 2021

http://www.hisutton.com/North-Korean-Submarines-Guide-2021.html

North Korea Has A Massive Submarine Force. Here’s Why It’s Basically A Joke BY KYLE MIZOKAMI, THE NATIONAL INTEREST | PUBLISHED JUN 22, 2018 3:20 PM EDT

https://taskandpurpose.com/news/north-korea-submarine-fleet-joke/

North Korea’s Mini Submarines Are Simply Terrifying by Eli Fuhrman

https://nationalinterest.org/blog/korea-watch/north-koreas-mini-submarines-are-simply-terrifying-190466

SSC Sang-O Class

https://www.globalsecurity.org/military/world/dprk/s-sango.htm

North Korea Submarine Capabilities

https://www.nti.org/analysis/articles/north-korea-submarine-capabilities/

https://en.m.wikipedia.org/wiki/1996_Gangneung_submarine_infiltration_incident

http://www.admiraltytrilogy.com/cic/Harpoon/Smarter_Radars_for_Hpn.pdf

http://cmano-db.com/pdf/sensor/1245/

https://sejarahmiliter.com/kelas-foxtrot-kapal-selam-soviet-yang-nyaris-memicu-perang-dunia-iii/sejarahmiliter/07/03/2023/21/29/
Exit mobile version