Sejarah Militer

Kelas Foxtrot, Kapal Selam Soviet yang Nyaris Memicu Perang Dunia III

Kelas Foxtrot adalah nama NATO dari kelas kapal selam patroli diesel-elektrik yang dibangun di Uni Soviet. Kode Soviet untuk kelas ini adalah Proyek 641. Kelas Foxtrot dirancang untuk menggantikan kelas Zulu sebelumnya, yang mengalami kelemahan struktural dan masalah getaran yang membatasi kedalaman menyelam operasionalnya dan kecepatan saat menyelam. Lunas Foxtrot pertama diletakkan pada tahun 1957 dan mulai ditugaskan pada tahun 1958. Kapal kelas ini terakhir selesai dibuat pada tahun 1983. Sebanyak 58 kapal kelas Foxtrot sempat dibuat untuk Angkatan Laut Soviet di divisi Sudomekh dari Galangan Kapal Admiralty (sekarang Dermaga Admiralty), Saint Petersburg. Selain kapal-kapal yang dibuat untuk Angkatan Laut Soviet, sejumlah kapal tambahan juga dibangun untuk negara lain.

Kelas Foxtrot adalah kelas kapal selam serang konvensional era Soviet yang dibuat dalam jumlah cukup banyak dan dipakai dalam jangka waktu lama. (Sumber: https://www.19fortyfive.com/)

DESAIN

Desain kapal selam Soviet tidak asing dengan konsep-konsep ekstrem, yang penuh dengan pilihan komponen yang eksotis dan pendekatan teknik yang eksentrik. Dari kapal selam tercepat hingga kapal selam terbesar, Soviet mendapatkan reputasi untuk proyek-proyek angkatan laut yang berpusat pada ide-ide yang sangat ambisius, meski tidak selalu praktis. Tetapi kelas Foxtrot, dalam arti tertentu, tergolong unik karena secara teknis biasa-biasa saja. Dibangun di atas prinsip-prinsip desain usang yang mendukung pelayaran di permukaan laut, kelas Foxtrot dioptimalkan untuk berlayar di permukaan. Kelas Foxtrot didahului oleh kapal kelas Zulu dan kemudian digantikan oleh kelas Tango. Pada paruh kedua tahun 50-an, ketika tiba waktunya untuk mengganti kapal-kapal pasca-perang pertama, yakni proyek 611 (kelas Zulu), pengembangan kapal selam diesel besar yang baru dimulai. Pada saat itu, pembangunan kapal bertenaga nuklir sudah berjalan, tetapi, tidak seperti Amerika, yang lebih memilih penggerak bertenaga nuklir, Uni Soviet juga tidak mengabaikan penggunaan mesin penggerak konvensional. Mesin penggerak motor baling-baling konvensional dinilai memiliki keuntungan yang signifikan dibanding mesin nuklir, yakni mereka tidak terlalu berisik daripada mesin turbo-gear yang dipakai pada kapal selam nuklir. Kapal-kapal selam besar baru berpenggerak mesin diesel ini dimaksudkan, seperti pendahulunya, untuk melawan musuh potensial dalam jarak jauh, untuk misi memasang ranjau, pengintaian, dan melindungi jalur pelayaran mereka. Namun, kapal-kapal itu dirancang untuk memiliki otonomi yang lebih besar, demikian pula daya jelajah, kedalaman penyelamannya. Kapal ini dipersenjatai dengan torpedo dan ranjau jenis baru, serta memiliki kondisi yang lebih baik untuk pengoperasian dan akomodasi bagi awak kapalnya. Proyek kapal selam yang diberi nama Project 641 ini dikembangkan di bawah kepemimpinan kepala perancang S.A. Egorova, dan kemudian Z.A. Deribin. Kapal ini dapat dikenali dari tonjolan halauannya yang besar dan seperti haluan kapal-kapal selam era Perang Dunia I. Desain lambung kapal yang dibuat kemudian memiliki profil ramping dengan sedikit runcing. Ujung yang dibuat miring dirancang untuk meningkatkan kestabilan berlayar di permukaan laut. Fairing sonar pencari arah dan kebisingan ditempatkan di bagian depan, dimana ruang untuk peralatan ini ditempatkan di bagian bawah haluan.

Kapal selam kelas Zulu yang digantikan oleh kelas Foxtrot. Kelas Foxtrot dirancang untuk menggantikan kelas Zulu sebelumnya, yang mengalami kelemahan struktural dan masalah getaran yang membatasi kedalaman menyelam operasionalnya dan kecepatan saat menyelam. (Sumber: https://pl.etfree.xyz/)
Desain lambung kelas Foxtrot yang unik. (Sumber: https://tvd.im/)

Kompartemen pertama kapal adalah tempat penembakan torpedo, dengan 6 tabung, yang memungkinkan untuk menembak dari kedalaman hingga 80 m; sementara kompartmen ke-2 sebagai tempat tinggal (dilengkapi dengan kamar kecil), memiliki baterai berkapasitas tinggi di bawah lantai. Pusat operasi secara tradisional berada di kompartmen ke-3. Kompartmen ke-4, seperti di yang ke-2, terdapat tempat tinggal (dimana dapur juga berada) dan baterai. Pada kompartmen ke-5 terdapat mesin diesel, diikuti oleh kompartmen ke-6 tempat motor baling-baling, dan kompartmen ke-7, yakni buritan, dimana terdapat tabung penembakan torpedo belakang. Meskipun kelas Foxtrot lebih besar dari kapal selam kelas Zulu, 2 dari 3 geladak kelas Foxtrot didedikasikan untuk baterai. Ini memberinya daya tahan bawah air selama 5 hari, tetapi bobot baterai membuat kecepatan rata-rata Foxtrot menjadi lebih lambat 2 knot (3,7 km/jam) waktu menyelam di kedalaman maksimumnya. Karena baterainya memakan tempat 2 geladak, kondisi di dalam kapal penuh sesak, dengan ruang yang relatif kecil bahkan jika dibandingkan dengan kapal selam yang lebih tua seperti kapal selam kelas Balao Amerika yang jauh lebih tua. Hanya para perwira yang memiliki ranjang sendiri. Pelaut biasa memakai “hot bunked.” Begitu sesaknya, 27 ranjang di ruang buritan torpedo digunakan bersama oleh 54 awak! Mereka dibagi dalam 3 shift per hari untuk menjalankan tugas, perawatan dan tidur. Kapal-kapal kelas Foxtrot memiliki bobot 2.000 ton saat muncul ke permukaan dan 2.515 ton saat menyelam. Panjang keseluruhan kapal kelas ini adalah 89.9 m (294 ft 11 in), dengan lebar 7.4 m (24 ft 3 in) dan draft 5.9 m (19 ft 4 in).

Gambar tampak samping dan atas desain kelas Foxtrot. (Sumber: https://www.the-blueprints.com/)
Kapal selam kelas Balao Amerika dari era Perang Dunia II. Ruang dalam kelas Foxtrot relatif kecil bahkan jika dibandingkan dengan kapal selam yang lebih tua seperti kapal selam kelas Balao Amerika yang jauh lebih tua. (Sumber: https://en.wikipedia.org/)
Ruang interior INS Kursura, Kapal Selam Kelas Foxtrot India. (Sumber: https://www.gettyimages.ca/)

Persenjataan kapal selam kelas Foxtrot terdiri dari 6 tabung penembakan torpedo kaliber 533 mm di haluan dan 4 tabung di bagian buritan (haluan pada kapal selam B-156 dari kelas Foxtrot dilengkapi dengan sistem isi ulang cepat). 22 torpedo bisa dibawa (termasuk yang dikendalikan dari jarak jauh dengan kabel), dimana sebagian, jika diperlukan bisa digantikan dengan ranjau. Kapal selam kelas Foxtrot dilengkapi dengan 3 unit mesin diesel Kolomna 2D42M berkekuatan 2.000 tenaga kuda dan 3 motor listrik dengan dua dari ketiganya menghasilkan 1.350 tenaga kuda dan yang ketiga menghasilkan 2.700 tenaga kuda. Daya ini kemudian dikirimkan ke 3 poros baling-baling pitch variabel. Motor bantu tunggal juga dibawa. Selain itu, generator diesel berfungsi untuk mengisi ulang baterai. Performanya dari mesin penggerak ini mampu membawa kapal ke kecepatan permukaan maksimum 16 knot dan kecepatan menyelam maksimum 15 knot. Jangkauan operasionalnya mencapai 20.000 mil laut, yang memberikan jangkauan yang sangat baik pada kelas FoxtrotFoxtrot beroperasi di kedalaman sekitar 250 meter, dan bisa menyelam hingga lebih dari 300 meter. Untuk naik ke permukaan, udara terkompresi dari 56 tangki mengeluarkan air dari tangki pemberat. Foxtrot menyelam dan muncul ke permukaan secara horizontal. Pada sudut lebih dari 30 derajat kapal ini akan kehilangan kendali. Kapal ini bisa tetap menyelam hingga lima hari, setelah itu mereka harus naik hingga kedalaman 7 meter (kedalaman snorkeling) untuk mengganti udara dan mengisi baterai. Pada kedalaman periskop, udara untuk mesin diesel dapat disedot dari permukaan menggunakan snorkel. Awak kapal kelas Foxtrotmaksimal berjumlah tujuh puluh delapan orang. Peralatan sonar, radio, dan peralatan pemetaan yang digunakan pada kapal ini masih terhitung baru saat diluncurkan. Peralatan ini termasuk radar untuk mendeteksi target permukaan, perangkat hidroakustik MG-10, yang menerima sinyal dari “Asdics”, “Arktika-M”, yang beroperasi dalam mode aktif, perangkat Svet-M, yang menangkap denyut sonar asing, dan sistem komunikasi penghantar suara dan informasi elektronik “Nakat“.

Di dalam ruang torpedo buritan kelas Foxtrot. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)
Kontrol generator/motor listrik kelas Foxtrot. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)
Sebuah kapal selam Kelas Foxtrot Libya. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Selama pembangunan kapal, sejumlah kekurangan berhasil diidentifikasi (seperti penurunan stabilitas lateral dalam posisi menyerang). Oleh karena itu, kapal terakhir (yang dibangun di LAO) didesain ulang. Mesin diesel 2-tak tipe 37D diganti dengan mesin diesel 4-tak tipe 2D42 dan AB tipe 46SU dengan AB berkapasitas tinggi tipe 48CM, akibatnya, kompartemen ke-5 sepenuhnya didesain ulang (kadang-kadang disebut sebagai proyek 641K di beberapa sumber). Di kalangan NATO, kapal selam baru ini diberi nama “Foxtrot“. Selain armada Soviet, kapal-kapal ini juga diekspor ke luar negeri. Polandia tercatat membeli dua kapal. Pada tahun 1965, kapal khusus untuk ekspor ke India, dikembangkan (oleh LPMB Rubin, dengan kepala desainer Z.A. Deribin dan Yu.N. Kormilitsin). Pada kapal-kapal ini, mesin tipe AB 46SU digantikan, sementara jumlah pasokan air tawar ditingkatkan dan 2 kabin dipindahkan di kompartemen ke-4, di mana unit AC SPKhM-FU-90 ditempatkan. 4 kapal tercatat dijual ke India, 2 di antaranya dimodernisasi di Dalzavod sesuai dengan spesifikasi proyek I641M. Antara tahun 1972-1983, 13 kapal lainnya dibangun (4 untuk India, 6 untuk Libya (dalam beberapa sumber disebut sebagai proyek I641L), dan 3 untuk Kuba) sesuai dengan spesifikasi proyek I641K yang dimodifikasi,yang memiliki kaliber tabung torpedo buritan yang dikurangi menjadi 400 mm (oleh kepala desainer Yu.N. Kormilitsin). Beberapa waktu kemudian, peralatan dan persenjataan diperbarui di beberapa kapal, namun hal ini dianggap belum cukup, dan diputuskan untuk melakukan modernisasi yang lebih mendalam. Proyek yang telah diperbaiki ini kemudian diberi nama sebagai Proyek 641B. Dalam komparasinya dengan kapal-kapal se-eranya, kelas Foxtrot sebanding dalam hal performa dan persenjataan. Namun, ketiga poros baling-balingnya membuatnya lebih berisik daripada kebanyakan desain kapal selam Barat. Disamping itu, kelas Foxtrot adalah salah satu desain kapal selam terakhir yang diperkenalkan sebelum pengadopsian lambung berdesain teardrop, yang menawarkan performa bawah air yang jauh lebih baik.

PERSENJATAAN

Torpedo Type 53

Torpedo tipe 53 digunakan pada hampir semua kapal selam Soviet dan banyak kapal perang permukaannya. Kapal permukaan menggunakan varian anti-kapal selam, kecuali untuk kapal torpedo di awal Perang Dingin yang juga menggunakan varian anti-kapal. Kebanyakan Tipe 53 yang digunakan dalam peran anti-kapal permukaan menggunakan hulu ledak berbobot 200 hingga 300 kg. Varian anti-kapal selam memiliki ukuran hulu ledak lebih kecil antara 100 hingga 200 kg. Sistem peledakannya berdasarkan deteksi akustik, kontak atau peledakan berdasar waktu tertentu, atau kombinasi keduanya. Jarak jangkau dari Torpedo tipe 53 bervariasi, tergantung versinya, misal Tipe 53-65 memiliki jangkauan antara 18-22 km, dengan kecepatan maksimalnya antara 44-45 knot. Sedangkan tipe SAET (Samonavodiashaiasia Akustisticheskaia Elektricheskaia Torpeda)-50 memiliki jangkauan pendek sekitar 6 km saja. Tipe 53 juga ada yang memiliki hulu ledak nuklir berkekuatan 20 kT yang akan meledak di lokasi yang telah ditentukan. Versi terakhir di kelas ini adalah torpedo laut berat UGST (Fizik-1) memiliki jangkauan hingga 60 km (versi ekspor dibatasi hingga 40 km).

Torpedo tipe 53 digunakan pada hampir semua kapal selam Soviet dan banyak kapal perang permukaannya, termasuk kelas Foxtrot. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Torpedo T-5

Sejak awal tahun 1950-an, ketika Soviet berhasil merekayasa bom nuklir mereka sendiri, sarana pengiriman senjata yang efektif terus dicari. Salah satu wahana senjata ini adalah torpedo T-5. Torpedo T-5 dilengkapi oleh hulu ledak nuklir RDS-9 yang memiliki kekuatan 5 kiloton. Tes T-5 pertama di Semipalatinsk, Kazakhstan, pada tanggal 10 Oktober 1954 tidak berhasil. Setahun kemudian, setelah melalui pengembangan lebih lanjut, uji coba di Novaya Zemlya pada tanggal 21 September 1955 berhasil. Pada tanggal 10 Oktober 1957, dalam tes lain di Novaya Zemlya, S-144, kapal selam kelas Whiskey, meluncurkan torpedo T-5. Senjata uji, dengan kode nama Korall, diledakkan dengan kekuatan 4,8 kiloton, sekitar 20 m (66 ft) di bawah permukaan teluk mengirimkan gumpalan besar air yang sangat bermuatan radioaktif ke udara. Tiga kapal selam yang dinonaktifkan digunakan sebagai target pada jarak 10,5 km (6,5 mil). Kapal target S-20 dan S-34 tenggelam sepenuhnya, dan kapal S-19 rusak parah. Pada tahun 1958, T-5 beroperasi penuh sebagai torpedo Tipe 53-58. Senjata ini, yang dapat digunakan di sebagian besar kapal selam Soviet, dan memiliki hulu ledak yang dapat dipertukarkan untuk hulu ledak nuklir atau bahan peledak berkekuatan tinggi. Kemampuan ini memungkinkan adanya keputusan taktis cepat tentang penyebaran senjata ini. T-5, seperti torpedo Mark 45 Amerika, tidak dirancang untuk melakukan serangan langsung tetapi untuk memaksimalkan zona pembunuh di lokasi ledakan di dalam air. Ledakan itu akan menciptakan gelombang kejut yang cukup kuat untuk memecahkan lambung kapal selam yang menyelam. Namun, seperti torpedo Mark 45, T-5 tidak dioptimalkan untuk menyelam di kedalaman dan memiliki kemampuan panduan yang terbatas. Karena rentang operasional termalnya antara 5 hingga 25 °C (41 hingga 77 °F), hal ini menurunkan keefektifannya saat digunakan di perairan Atlantik Utara dan Arktik.

Torpedo berhulu ledak nuklir T-5. (Sumber: https://en.topwar.ru/)

OPERATOR

Sebagian besar kapal selam kelas Foxtrot bertugas dalam Angkatan Laut Soviet. Selain itu kelas Foxtrotjuga dibuat untuk Angkatan Laut India (delapan unit, dibuat dari tahun 1967 hingga 1974), Libya (enam unit, dari tahun 1978 hingga 1980), dan angkatan laut Kuba (enam unit, dibuat dari tahun 1978 hingga 1983). Beberapa kapal kelas Foxtrot Soviet kemudian digunakan di angkatan laut Polandia dan Ukraina. Secara garis besar kelas Foxtrot digunakan oleh:

Bendera angkatan laut Rusia terlihat di Zaporizhzhia, bekas kapal selam Ukraina yang ditambatkan di teluk di pelabuhan Krimea Sevastopol pada tanggal 17 April 2014. Pada tanggal 7 Februari 2023, para ahli mengatakan kepada Newsweek bahwa Ukraina tidak lagi memiliki kapal selam. (Sumber: https://www.newsweek.com/)

DALAM DISPLAY

Beberapa kapal selam kelas Foxtrot dipamerkan sebagai museum di seluruh dunia, termasuk: 

Kapal museum, INS Kursura S20. (Sumber: https://www.gettyimages.ca/)

CATATAN PENGOPERASIAN

Kapal-kapal selam Proyek 641 memainkan peran sentral dalam beberapa insiden paling dramatis dari Krisis Rudal Kuba. Pada tanggal 1 Oktober 1962, Angkatan Laut Soviet diketahui mengerahkan empat kapal selam Proyek 641 (B-4, B-36, B-130, dan B-59, masing-masing dipersenjatai dengan satu torpedo T-5 behulu ledak nuklir) ke pelabuhan Mariel di Kuba dari markas mereka di Semenanjung Kola dan berpatroli di lautan Karibia untuk memberikan dukungan kepada rezim Castro, serta untuk mendukung pengiriman senjata Soviet ke Kuba (sebuah operasi yang dikenal Soviet sebagai Anadyr). Namun, pada tanggal 27 Oktober, unit Angkatan Laut Amerika Serikat – yang terdiri dari kapal induk USS Randolph dan 11 kapal perusak – mendeteksi kapal-kapal selam Soviet di dekat Kuba dalam sebuah patroli. Meskipun sudah mencoba untuk menyelam, kapal-kapal ini terdeteksi oleh Kapal-kapal perusak Angkatan Laut AS, yang kemudian menjatuhkan bom dalam latihan di dekat kapal selam Proyek 641 dalam upaya untuk memaksa mereka muncul ke permukaan dan diidentifikasi. Bom-bom dalam ini, dengan muatan peledak seukuran granat tangan yang dimaksudkan untuk memberi sinyal daripada menyebabkan kerusakan. Tiga dari empat kapal selam Proyek 641 kemudian terpaksa muncul ke permukaan, sedang satu lainnya bisa menghindari kapal-kapal AS. Terlalu dalam menyelam untuk membuka kontak radio dan terputus dari komunikasi dengan Moskow, Kapten kapal B-59 Savitsky menyimpulkan bahwa perang telah pecah dan memerintahkan kru untuk menembakkan torpedo T-5 berhulu ledak nuklir kapal selam ke arah pengejar mereka. Torpedo ini dirancang lebih sebagai senjata area, dengan hulu ledak diperkirakan berkekuatan mencapai 4,8 kiloton. Pesan dari Angkatan Laut AS, untuk mengomunikasikan jenis bom dalam yang digunakan, tidak pernah mencapai B-59 atau, tampaknya, markas angkatan laut Soviet.

Kapal selam kelas Foxtrot B-59 dekat Kuba dengan helikopter Angkatan Laut AS berputar-putar di atasnya, sekitar 28-29 Oktober 1962. Ketegangan antara kapal-kapal selam kelas Foxtrot Soviet dengan kapal-kapal perang Amerika, kemudian nyaris memicu perang nuklir. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)
Vasily Arkhipov (kiri), yang mencegah kapten kapal kelas Foxtrot Soviet menggunakan torpedo berhulu ledak nuklir. (Sumber: https://www.kpbs.org/)

Dalam keadaan normal, baik komandan B-59 maupun pejabat politik kapal harus bersama-sama setuju untuk menggunakan torpedo berhulu ledak nuklir. B-59 tidak melakukan kontak dengan Moskow selama beberapa hari dan, meskipun awak kapal selam sebelumnya telah menerima siaran radio sipil AS, begitu mereka mulai berusaha bersembunyi dari para pengejar, kapal harus menyelam dalam-dalam hingga tidak bisa memantau radio apa pun, jadi mereka yang berada di kapal tidak tahu apakah perang telah pecah atau tidak. Sangat yakin bahwa bom dalam yang dijatuhkan kapal-kapal Amerika adalah bom dalam yang sebenarnya dan bahwa armada, dan selanjutnya Uni Soviet sedang diserang, Kapten kapal Valentin Grigoryevich Savitsky dan petugas politik Ivan Semyonovich Maslennikov sangat menganjurkan untuk mempersenjatai dan menembakkan torpedo berhulu ledak nuklir di kapal mereka. Jika bukan karena upaya heroik dari kapten kedua Vasily Arkhipov, yang pangkatnya setara dengan Savitsky tetapi menjadi perwira paling senior di B-59 menghalangi kepemimpinan B-59 untuk mencapai persetujuan bulat yang diperlukan untuk mengesahkan serangan, Foxtrot akan mendapatkan ‘penghargaan yang memalukan’ dengan menjadi kapal selam pertama yang memulai perang nuklir. B-59 sendiri adalah satu-satunya kapal selam di armada Soviet itu yang membutuhkan otorisasi tiga perwira untuk menembakkan “senjata khusus” tersebut; tiga kapal selam lainnya hanya perlu meminta kapten dan petugas politik untuk menyetujui peluncuran tersebut, tetapi, karena posisi Arkhipov sebagai komandan detasemen, kapten dan petugas politik B-59 juga memerlukan persetujuannya. Arkhipov sendirian menentang peluncuran tersebut, dan akhirnya dia membujuk Savitsky untuk muncul ke permukaan dan menunggu perintah dari Moskow. Karena baterai kapal selam hampir habis dan AC-nya rusak, B-59 harus muncul ke permukaan. Kapal itu muncul di tengah kapal-kapal perang AS yang mengejarnya dan melakukan kontak dengan kapal perusak AS USS Cory. Setelah berdiskusi dengan kapal Amerika, B-59 kemudian diperintahkan oleh armada Rusia untuk kembali ke Uni Soviet.

B-37 dan S-350 setelah 11 torpedo meledak di ruang torpedo. (Sumber: https://www.reddit.com/)

Pada tanggal 11 Januari 1962, kapal selam B-37 dari kelas Foxtrot berlabuh di dermaga di pangkalan angkatan laut Teluk Ekaterininsky di Polarny, dengan semua pintu kedap airnya terbuka, sambil melakukan pemeliharaan dan pengujian torpedonya. Kebakaran kemudian terjadi di kompartemen torpedo, kemungkinan karena gas hidrogen yang menyala saat peralatan listrik diberi energi. Semuanya ada sebelas torpedo meledak. Kapal selam itu langsung dihancurkan dengan semua awaknya, kecuali komandan Captain Second Rank Begeba yang sedang berada di dermaga pada saat ledakan, dan Captain Third Rank Jakubenko, yang berada di bagian lain dari pangkalan kapal selam. Kapal selam Soviet S-350, sebuah kapal Proyek 633 atau kapal selam kelas Romeo yang bersandar di sebelah B-37, juga rusak parah akibat ledakan tersebut, dan beberapa orang dari kapal lain dan galangan kapal ikut tewas. Secara total, 122 orang tewas, yang terdiri dari: 59 awak B-37, 19 awak S-350, dan 44 orang lainnya. Ledakan tersebut melemparkan jangkar B-37 hampir 2 kilometer (1,2 mil) dari dermaga.

Dibangun pada 1961-1971, kelas Foxtrot adalah kelas kapal selam diesel-listrik yang dibuat dalam jumlah banyak di angkatan laut Soviet. (Sumber: https://www.hazegray.org/)

Secara total ada 75 kapal selam kelas Foxtrot yang dibuat. Dengan jumlah itu, kapal selam kelas Foxtrot menjadi salah satu kapal selam serang diesel-elektrik Soviet yang paling sukses pasca-Perang Dunia II. Dua dari kapal selam kelas Foxtrot itu akhirnya hilang karena kecelakaan, namun hal ini hanya sedikit mengurangi kekuatannya keseluruhan – tetapi tidak mengurangi sifat mematikan dari armada kapal selam Soviet secara keseluruhan. Selain itu lamanya pengoperasian, membuat kelas Foxtrot menjadi salah satu kapal perang yang berumur panjang di Angkatan Laut Soviet/Russia. Angkatan Laut Rusia diketahui baru memensiunkan kapal-kapal kelas Foxtrot terakhirnya antara tahun 1995 dan 2000; dimana unit-unitnya dibesituakan dan diserahkan untuk keperluan museum. Pemakaian Foxtrot yang berumur panjang, menyebabkan kapal ini menjadi usang secara teknis pada saat model kapal Foxtrotterakhir dibuat pada tahun 1972. Kelas Foxtrot kemudian diganti di Angkatan Laut Soviet oleh kapal selam diesel-elektrik kelas Tango dari tahun 1972 dan seterusnya. Uni Soviet mulai mengekspor kapal selam ini (modifikasi dari tipe I641 dan I641K) pada pertengahan tahun 1960-an. Sebanyak 57 sampai dengan 62 unit kelas Foxtrot diyakini telah dibangun untuk Angkatan Laut Soviet hingga tahun 1967. Secara historis ada lebih dari sepuluh kapal kelas Foxtrot yang dioperasikan di Armada Baltik (secara numerik merupakan armada terbesar di angkatan laut Rusia); namun hari ini sudah tidak lagi digunakan. 

Kapal selam B-427, dipamerkan di Long Beach, California. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Sementara itu, meski Perang Dingin berakhir dengan bubarnya Uni Soviet pada 1989, kapal-kapal selam Rusia masih kerap melakukan aktivitas patroli terbatas di lepas pantai negara lain. Hingga akhir tahun 1994, salah satu kapal tersebut adalah kapal dengan nomor lambung 540 (awalnya B-427dari kelas Foxtrot yang. Dibangun di Leningrad pada tahun 1971, itu adalah salah satu dari tiga kapal selam Foxtrot terakhir di Armada Pasifik Rusia. Kapal 540 sering berpatroli di lepas Pantai Timur Australia, dimana mungkin mereka mengamati manuver Angkatan Laut Australia. Kapal ini bahkan mungkin telah ‘mengunjungi’ jalur pendekatan ke Pelabuhan Sydney di mana terdapat fasilitas angkatan laut utama AL Australia. Uniknya, beberapa tahun kemudian,  setelah melewati beberapa modifikasi kapal nomor 540 menjadi objek wisata di Museum Maritim Nasional Australia di Sydney. Foxtrot nomor 540 ditarik ke Pelabuhan Sydney pada tanggal 31 Agustus 1995. Dengan 90% sistemnya masih beroperasi, mesin kapal selam ini dapat bekerja, baterainya dapat diisi dan hampir semua sistem kelistrikan, udara, dan hidroliknya berfungsi penuh. Dua perwiranya (chief engineer dan sonar/weapon officer) datang untuk melanjutkan kegiatan penonaktifan dan menginstruksikan museum tentang cara merawat kapal mereka. Tentu saja senjata dan peralatan rahasia tertentu (tetapi tampaknya tidak semua) telah disingkirkan. Maklum, berbagai dinas intelijen cukup tertarik untuk mengunjungi kapal selam itu segera setelah tiba. Setelah beberapa “penundaan”, mereka mengembalikan beberapa barang-barang rahasia ke Rusia. Kapal selam itu dioperasikan oleh perusahaan Australia dengan kontrak sewa-beli tiga tahun dari agen penjualan persenjataan Rosvoorouzhenie milik pemerintah Rusia.

Selain HMAS Vampire, daya tarik terbesar di National Maritime Museum pada saat itu adalah kapal selam Foxtrot Rusia ini. (Sumber: https://www.flickr.com/)

Selama tiga tahun terakhir, kapal Foxtrot-540 telah menarik hampir 700.000 pengunjung (yang membayar sekitar $10 per tiket) di Museum Maritim Nasional Australia yang megah di Darling Harbour, sebuah situs wisata utama di Sydney. Kapal itu berlabuh di samping pensiunan kapal perusak Angkatan Laut Australia Vampire (D-11). Pada bulan Mei 1998, kapal selam itu dimuat ke kapal angkut berat dan dipindahkan ke Long Beach, California. Saat tiba, ia berlabuh di sebelah kapal RMS Queen Mary, dan dibuka untuk umum pada tanggal 14 Juli dengan nama “Podvodnaya Lodka B-427 Scorpion“. Pada tanggal 19 April 2011, perusahaan yang mengoperasikan Queen Mary (Delaware North) mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Scorpion, dan berencana untuk meningkatkan jumlah pengunjung di kedua atraksi tersebut melalui gabungan penjualan tiket dan kampanye pemasaran bersama. Urban Commons lalu mengambil alih sewa Queen Mary dan Scorpion pada bulan April 2016. Kapal Selam Scorpion dimiliki oleh NEWCO Pty Ltd dan disewakan dalam jangka panjang ke Urban Commons. Pada bulan November 2012, kapal ini diketahui mengalami banjir dan akibatnya miring 24 derajat ke sisi kanan. Atraksi pada kapal itu ditutup untuk umum pada tahun 2015, saat lambung bertekanan telah pecah dan rakun telah tinggal di dalam kapal. Pada tahun 2021, ketika kendali atas Queen Mary kembali ke Long Beach, kota itu berusaha untuk memindahkan kapal selam itu.

Kapal selam kelas Foxtrot B-39 di San Diego, California. (Sumber: https://en.m.wikipedia.org/)

Selain B-427 terdapat kapal selam kelas Foxtrot yang juga dijadikan museum, yakni kapal B-39. Lunas kapal ini diletakkan pada tanggal 9 Februari 1962 di Galangan Kapal Admiralty di Leningrad (sekarang dikenal sebagai Saint Petersburg). Dia diluncurkan pada tanggal 15 April 1967 dan ditugaskan pada tanggal 28 Desember 1967. Dipindahkan ke Skuadron Kapal Selam ke-9 Armada Pasifik, B-39 bermarkas di Vladivostok. Kapal ini kerap melakukan patroli dan mengintai kapal-kapal perang AS di seluruh Pasifik Utara, di sepanjang pantai Amerika Serikat dan Kanada, hingga Samudera Hindia dan Samudera Arktik. Setelah berakhirnya Perang Vietnam, dia sering melakukan kunjungan pelabuhan ke kota Danang. Selama awal tahun 1970-an, B-39 membuntuti sebuah fregat Kanada melalui Selat Juan de Fuca ke Pulau Vancouver. Pada tahun 1989, di Laut Jepang saat mengisi baterai di permukaan, B-39 muncul dalam jarak 500 yard (457 m) dari fregat kelas Oliver Hazard Perry Angkatan Laut AS. Kedua kru dikabarkan saling berfoto dalam kejadian itu. B-39 dinonaktifkan pada tanggal 1 April 1994 dan dijual ke Finlandia. Kapal ini kemudian dipindahkan dari sana melalui serangkaian penjualan ke Pulau Vancouver pada tahun 1996 dan ke Seattle, Washington, pada tahun 2002 sebelum tiba di San Diego, California, pada tanggal 22 April 2005 dan menjadi pameran di Museum Maritim San Diego. Selama perpindahan pemiliknya, dia memperoleh nama “Black Widow” dan “Cobra“, yang keduanya tidak dipakai selama karir penugasannya. Ketika B-39 dijadikan museum, selubung di sekitar periskop serangnya dipotong saat melewati ruang kontrolnya. Saat dibuat, periskop Foxtrot hanya dapat diakses dari menara komandonya, yang terlarang di museum. Dengan kain kafan terpotong, wisatawan dapat melihat melalui periskop yang diangkat sebagian (yang diarahkan ke museum USS Midway, sekitar 500 yard (460 m) jauhnya). Namun, perubahan yang tidak teridentifikasi dan tidak dapat dijelaskan memberikan kesan yang salah bahwa satu periskop dapat digunakan dari ruang kontrol. Pada tahun 2000, saat disimpan di Vancouver, B-39 digunakan sebagai panggung untuk adegan di film seri Stargate SG-1 episode “Small Victories“. Pada tahun 2012 kapal ini menjadi panggung untuk film Phantom. Pada tahun 2010 B-39 diusulkan untuk ditenggelamkan untuk membuat terumbu karang lepas pantai, tetapi protes dari para guru dan peminat sejarah memastikan kapal selam itu tetap dipajang untuk sementara waktu. Selama tahun 2000-an B-39 menjadi berkarat parah dengan lubang besar terlihat di lambung luar dan dek atas. Pada bulan Oktober 2021 museum memutuskan untuk menarik kapal selam ini dari koleksinya. Pada tanggal 7 Februari 2022 dia pergi ke Ensenada, Meksiko untuk dibesituakan.

Kapal selam kelas Foxtrot tergolong memiliki usia pakai panjang, dengan tetap beroperasi hingga tahun 2000-an. (Sumber: https://nationalinterest.org/)

Dilaporkan pada awal tahun 2000 hanya tiga kapal dari kelas ini yang tetap beroperasi, meskipun identitas unit-unit ini agak tidak jelas. Sementara itu, selama pembagian Armada Laut Hitam Soviet, pada tahun 1997 satu kapal selam kelas Foxtrot (kemudian berganti nama menjadi Zaporizhzhia, yakni sebuah kota di sepanjang tepi Sungai Dnieper) diserahkan ke Ukraina karena tidak beroperasi sejak tahun 1991. Kapal tersebut tidak pernah bertugas secara efektif di Angkatan Laut Ukraina dan sedang dalam perbaikan. Pada tahun 2005 Kementerian Pertahanan Ukraina ingin menjualnya, tetapi tidak berhasil. Setelah uji coba pasca perbaikan yang berhasil pada Juni 2013, kapal selam ini diakui sebagai kapal yang operasional. Namun, pada tanggal 22 Maret 2014 ia diserahkan atau direbut oleh Rusia sebagai bagian dari aneksasi Krimea oleh Rusia. Lambang Ukraina dari kapal ini telah dilepas dari kapal, dan kapten kapal dilaporkan mengibarkan bendera Rusia dari menara kapal selam, di mana kapal tersebut ditumpangi oleh para pelaut Rusia. Rusia kemudian memutuskan untuk tidak menerimanya karena usianya dan ketidaksesuaian operasionalnya. Status selanjutnya dari kapal ini tidak diketahui.

KARAKTERISTIK UMUM

Bobot

Panjang : 89.9 m (294 ft 11 in)

Lebar : 7.4 m (24 ft 3 in)

Draft : 5.9 m (19 ft 4 in)

Mesin

Kecepatan

Jangkauan

Ketahanan : 3-5 hari saat menyelam

Kedalaman selam saat tes: 246–296 m (807–971 ft)

Awak : 12 perwira, 10 warrants, 56 awak kapal

Persenjataan

Diterjemahkan dan ditambahkan kembali dari:

Project 641 (NATO – “Foxtrot”)

http://deepstorm.ru/

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Foxtrot-class_submarine

Foxtrot (class) / (Project 641) Diesel-Electric Ocean-Going Attack Submarine [ 1958 ]

https://www.militaryfactory.com/ships/detail.php?ship_id=foxtrot-project-641-diesel-electric-attack-submarine-soviet-union

Project 641 Foxtrot class

https://www.globalsecurity.org/military/world/russia/641.htm

Oceans: Soviet Sub Penetrates Sydney Harbor! By Don Walsh; April 1998

https://www.usni.org/magazines/proceedings/1998/april/oceans-soviet-sub-penetrates-sydney-harbor

Foxtrot-Class: The Obsolete Russian Submarine That Nearly Started A War By Caleb LarsonPublishedDecember 6, 2021

https://www.19fortyfive.com/2021/12/foxtrot-class-the-obsolete-russian-submarine-that-nearly-started-a-war/

Foxtrot: The Soviet Submarine That Came Inches From Starting a Nuclear War by Mark Episkopos

https://nationalinterest.org/blog/buzz/foxtrot-soviet-submarine-came-inches-starting-nuclear-war-192304

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Soviet_submarine_B-59

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Soviet_submarine_B-37

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Soviet_submarine_B-427

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Soviet_submarine_B-39

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Nuclear_torpedo#T-5

Exit mobile version